Apakah kalian suka melihat kejuaraan Esport? Seperti yang kita ketahui, banyak saat ini kejuaraan esport yang muncul dari berbagai game dan juga menjadi salah satu ekosistem baru di dalam industry game. Esport sendiri memang dimainkan bisa secara individu dan bisa secara team. Tantangan yang cukup besar harus dihadapi para pelaku atau manajemen esport adalah pada team esport yang bertanding, karena mereka harus miliki kemampuan dasar individu yang mumpuni dan juga skill dalam team work. Tidak hanya itu, mereka juga harus ditempa mentalnya seperti atlet agar mereka tidak gugup dan memiliki mental juara saat bertanding.

Dikarenakan banyak saat ini team esport yang berkembang di Indonesia, pernahkah kalian mempertanyakan apa saja biaya yang mungkin muncul akibat dari pembentukan team esport tersebut? Apakah benar hanya internet, air, listrik, makanan, dan gaji saja?

Para team esport umumnya akan memiliki gaming house, yaitu rumah yang digunakan oleh mereka untuk tinggal bersama dan mendapatkan training. Mereka juga diberikan makanan melalui catering serta mendapatkan banyak fasilitas tools untuk membantu mereka mengasah skill.

Lalu apakah itu saja biayanya?

Berikut biaya yang bisa timbul jika teman-teman build team esport:

  1. Depresiasi gaming house atau biaya sewa gaming house
  2. PAM atau air
  3. Listrik
  4. Internet yang cepat
  5. Depresiasi tools seperti perangkat komputer, laptop, smartphone, AC
  6. Depresiasi kursi gaming dan peralatan penunjang lainnya jika memerlukan streaming
  7. Depresiasi peralatan rumah
  8. Biaya catering
  9. Gaji coach

Kalau team teman-teman tidak 100% focus pada esport, disarankan untuk tidak memiliki gaming house dikarenakan biaya yang dikeluarkan akan cukup besar. Teman-teman bisa secara konsisten bertemu dulu dan kemudian jika memang dibutuhkan untuk focus, maka teman-teman bisa mempertimbangkan pembentukan team esport tersebut.

Image Sources: SPH