Kita sering mendengar adanya promo buy 1 get 1 dari banyak brand di Indonesia, mulai dari makanan, minuman, pakaian, dan juga produk lainnya. Promo buy 1 get 1 bukan hanya serta merta untuk menarik pembeli, namun juga secara tidak langsung akan berdampak pada fixed cost per unit perusahaan. Penasaran dengan cara kerjanya?

Pertama, setiap perusahaan atau usaha pasti memiliki biaya tetap atau fixed cost yang akan muncul akibat dari adanya operasional perusahaan, misalnya adalah adanya biaya sewa yang harus diibayar setiap bulannya atau tahunan, biaya depresiasi peralatan, biaya gaji buruh atau manajemen dan seterusnya. Biaya-biaya tersebut tidak dapat dihindari secara cepat dan biaya tersebut akan melekat dari tahun ke tahun di dalam perusahaan tersebut.

Jika di dalam kondisi pandemic COVID 19 seperti sekarang ini, fixed cost menjadi sebuah hal yang akan selalu ada walaupun tidak adanya kegiatan usaha, sehingga perusahaan harus dengan cepat mengganti strategi penjualan mereka dan juga dengan cepat mereka harus menekan fixed cost mereka. Misalnya ini bisa terjadi pada kedai kopi. Mereka bisa mengganti strategi penjualan mereka yang sebelumnya menggunakan cup, mereka menggantinya dengan per botol atau liter. Secara logika, jika semakin banyak yang mereka jual, maka pembagi untuk total fixed cost akan semakin besar dan pada akhirnya fixed cost per unit akan semakin kecil. Misalnya depresiasi per bulan sebuah mesin kopi bisa Rp. 5.000.000 per bulan, jika dibagi dengan 10.000 Liter yang berhasil dijual setiap bulannya dibandingkan dengan hanya 5.000 litter, maka fixed cost per unit akan lebih  kecil untuk  10.000 liter kopi.

Begitu juga jika memang tetap pada strategi menggunakan cup, maka promo buy 1 get 1 akan menekan fixed cost per unit karena yang diproduksi dan dijual semakin banyak, walaupun memang perusahaan mendapatkan revenue yang tidak jauh beda dari biasanya. Walaupun begitu, perusahaan akan  berhasil  menekan fixed cost per unit untuk produk kopi tersebut akibat berhasil menjual cup kopi lebih banyak.

Image Source: SPH