Maraknya persebaran COVID-19 telah memberikan banyak sekali perubahan di dunia yang tidak pasti, dimana tentunya mempengaruhi siklus kehidupan manusia dalam memperoleh nafkah untuk bertahan hidup menjadi terhenti dan terpaksa berada di rumah masing-masing. Pergerakan dunia industri menjadi terbatas, banyak kebijakan baru pemerintah yang meminta masyarakat untuk menetap di rumah, sehingga hal tersebut telah banyak mematikan perekonomian industri yang merosot tajam, dimana pada kuartal 1 laju perekonomian Indonesia mengalami penurunan sebesar -2,39% dari periode sebelumnya (Devi et al., 2020). Alhasil dalam rangka untuk dapat bertahap hidup, para pemimpin harus dapat berkolaborasi dengan penggunaan teknologi yang sangat berpotensi dalam kontribusi nyata di era pandemi sebagai bentuk kerja nyata yang berperan penting dalam mendongkrak perekonomian negara, dimana dalam laporan ACCA, (2021) bagaimana dampak dari hadirnya COVID-19 telah menciptakan krisis ekonomi yang secara sistematis telah menurunkan perekonomian global. ACCA, (2021) mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari bank dunia, lebih dari 90% negara di dunia telah mengalami resesi sepanjang tahun 2020, sehingga dalam laporan ini membentuk beberapa hal yang berdampak akibat pertumbuhan COVID-19 secara global, yang terdiri dari:

  1. Impacts on Emerging Markets: Persebaran pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap laju perekonomian, khususnya kepada pangsa pasar yang mengalami penurunan drastis akibat dari ketidakmampuan bisnis dan industri untuk menyalurkan kebutuhan kepada masyarakat, sehingga telah menciptakan serangakaian resesi yang besar yang berdampak kepada kehidupan masyarakat. Pandemi diperkirakan akan menghambat prospek masa depan untuk pengurangan kemiskinan dengan menghambat pertumbuhan produktivitas, menurunnya skala pendidikan, dan mengakibatkan kepada penderitaan berkepanjangan akibat tingkat pengangguran yang semakin tinggi. Selain itu, bagaimana efeknya akan menghambat berbagai tujuan yang dicanangkan secara global, seperti pembangunan berkelanjutan yang terhenti akibat dari kurangnya sumber pemasukan dan kondisi yang memaksa untuk tetap menetap di rumah.
  2. Unemployment Rises: Sebagaimana yang dituliskan pada penjelasan sebelumnya, bagaimana dengan dampak COVID-19 telah mendorong pemerintah untuk menggalangkan kebijakan yang me lockdown aktivitas, sehingga banyak tenaga kerja yang dirumahkan atau di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Hal tersebut berdampak kepada perilaku dan tingkat kehidupan yang semakin menurun, dimana dengan tidak adanya pemasukan akan mempengaruhi kepada permintaan kepada pasar, sehingga kondisi ekonomi akan terus mengalami krisis dan banyak dunia usaha yang mengalami kebangkrutan.
  3. State Intervention is Increased: Dengan adanya peningkatan tajam di level negara intervensi di bidang ekonomi menyebabkan respons kebijakan terhadap krisis COVID sebagian besar bersifat fiskal, karena pemerintah telah menyediakan berbagai langkah dukungan pendapatan yang murah hati kepada rumah tangga dan perusahaan.

Berdasarkan laporan ACCA, (2021) menyatakan bahwa GEN-Z sebagai generasi muda yang meneruskan kehidupan alur siklus perekonomian negara mengharapkan suatu ekspektasi yang cukup tinggi terhadap kelangsungan kehidupan bisnis, dimana adanya COVID-19 bukan berarti akan mematikan banyak peluang untuk ketahanan kehidupan manusia, dimana dengan adanya pandemi COVID-19 telah mendorong dunia industri untuk mereformasi strategi yang berorientasi kepada pertumbuhan digital yang memiliki peranan besar untuk mensukseskan tingkat keberhasilan dalam menghasilkan performa. Adanya ruang lingkup yang fleksibel, remote working, dan tingkat kenyamanan serta harmonisasi yang tinggi saat melaksanakan pekerjaan, berpotensi memberikan kehidupan jangka panjang kepada manusia untuk bertahan hidup. Selain itu, bagaimana dalam laporan World Economic Forum pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa di Indonesia tingkat penggunaan teknologi tertinggi di Indonesia adalah Internet of Things yang disusul oleh cloud, cyber security, dan big data. Hal ini mengindikasikan bagaimana peranan teknologi telah berkontribusi besar di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan untuk memajukan perekonomian dan kehidupan professional untuk berjalan dengan lebih efektif.

Oleh karena itu, perlu adanya kesiapan dan pembaruan adaptasi kemampuan untuk dapat mencegah terjadinya disrupsi yang menurunkan kadar hidup masyarakat, dimana dengan adanya penggunaan teknologi dapat mempermudah proses penyaluran informasi real-time sebagai landasan dalam pengambilan keputusan yang terintegrasi satu sama lain. Terakhir, bagaimana dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan trend dan menyusun skala prioritas dengan berorientasi kepada penggunaan teknologi.

Dampak COVID-19 Terhadap Kelangsungan Dunia Bisnis, (ACCA, 2021).

REFERENSI:

  • Devi, S., Warasniasih, N. M. S., & Masdiantini, P. R. (2020). The Impact of COVID-19 Pandemic on the Financial Performance of Firms on the Indonesia Stock Exchange. Journal of Economics, Business, & Accountancy Ventura. https://doi.org/10.14414/jebav.v23i2.2313
  • Groundbreakers: Gen Z and the Future of Accountnacy. (2021). 1–93.