Pada bagian sebelumnya telah dibahas latar belakang teori terkait dengan penelitian bertemakan dividend drop-off. Selain itu, bagian pertama dari artikel ini juga membahas mengenai faktor-faktor yang telah diteliti dalam rangka menemukan sebab terjadinya isu dalam dividend drop-off. Meskipun telah banyak penelitian dalam tema ini, bukti-bukti yang ada belum dapat memberikan kesimpulan mengenai faktor apa yang menjadi penyebab mengapa perubahan harga saham pada tanggal ex-dividend berbeda dengan besarnya nilai dividen atas saham tersebut.  Pada bagian ini akan dibahas beberapa faktor lain yang telah dieksploitasi oleh penelitian terdahulu untuk dapat memberikan jawaban atas isu terkait fenomena dividend drop-off.

Beberapa peneliti meyakini bahwa market microstructure effect merupakan salah satu faktor yang dapat menjelaskan mengapa perubahan nilai saham berbeda dengan nilai dividen saat ex-dividend date. Secara spesifik, efek tersebut berasal dari adanya tick size. tick size sendiri adalah nilai minimum dari pergerakan harga saham atau instrument keuangan lainnya di pasar. Salah satu peneliti dalam faktor ini adalah Cloyd, et al. (2006). Mereka meneliti pengaruh tick size terhadap fenomena dividend drop-off menggunakan sampel penelitian perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE). Mereka malakukan penelitian tersebut dengan memanfaatkan adanya dua perubahan yang berupa penurunan dari share price discreteness di pasar saham tersebut.  Dalam penelitiannya, mereka menyimpulkan bahwa share price discreteness bukan merupakan faktor utama yang dapat menjelaskan fenomena pada tanggal ex-dividend.  Mereka menemukan bahwa share price discreteness hanya sebagai faktor pendukung terjadinya fenomena tersebut melalui pengaruhnya terhadap biaya transaksi.

References

  • Cloyd, C. B., Zhen Li, O., & Weaver, C. D. (2006). Ticks and Tax: The Effects of Price Discreteness and Taxation on Ex-Dividend Day Returns. Journal of the American Taxation Association, 28(2), 23–46.

Image Sources: Google Images