Pada bagian kelima ini akan dibahas mengenai alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kooptasi dari dewan komisaris. Sebagai pengingat, kooptasi dalam hal ini berarti bahwa adanya pengaruh dari manajer perusahaan terdapat pemilihan dewan komisaris. Jika kita meilhat definisi tersebut, maka akan sangat sulit untuk dapat mengukur kooptasi dewan komisaris secara tepat dan akurat. Hal itu diakibatkan karena proses pemilihan dewan komisaris merupakan proses yang bersifat internal, sehingga informasi untuk menentukan apakah dewan komisaris dipilih karena adanya pengaruh manajer perusahaan menjadi sesuatu yang sukar dilihat oleh pihak eksternal. Meskipun begitu, Coles et al. (2014) mencoba membuat satu pendekatan agar para peneliti dapat mengukur tingkat kooptasi dewan komisaris.

Secara garis besar, Coles et al. (2014) mengukur tingkat kooptasi dewan komisaris dengan cara melihat apakah anggota dewan komisaris dipilih sebelum atau sesudah manajer, dalam hal ini adalah CEO perusahaan, menempati jabatannya. Anggota dewan komisaris akan dikatakan terkooptasi apabila dia dipilih atau diangkat sebagai dewan komisaris setelah CEO menempati jabatannya. Kemudian, untuk mengukur tingkat kooptasi dewan komisaris, Coles et al. (2014) akan membandingkan antara jumlah anggota dewan komisaris yang terkooptasi dengan ukuran dari dewan komisaris.

Selain cara diatas, Coles et al. (2014) juga mengembangkan pengukuran kooptasi dewan komisaris dengan memperhatikan tenure dari anggota dewan komisaris. Dalam pengukuran ini, tenure dari masing-masing dewan komisaris akan dikalikan dengan variable dummy dimana nilai 1 diberikan pada anggota dewan komisaris yang memiliki status terkooptasi dan nilai 0 diberikan pada anggota dewan komisaris yang tidak terkooptasi. Hasil perkalian tersebut akan dijumlahkan untuk seluruh anggota dewan komisaris dan kemudian dibagi dengan jumlah tenure dari semua anggota dewan komisaris.

References

  • Coles, J. L., Daniel, N. D., & Naveen, L. (2014). Co-opted boards. Review of Financial Studies, 27(6), 1751-1796.