Penetapan tujuan melibatkan pengembangan rencana tindakan yang dirancang untuk memotivasi dan membimbing seseorang atau kelompok menuju suatu tujuan. Teori tujuan menyatakan bahwa penjelasan motivasi paling langsung yang paling sederhana tentang mengapa beberapa orang bekerja lebih baik daripada yang lain adalah karena mereka memiliki tujuan kinerja yang berbeda.

 Inti dari teori ini ada empat yaitu:

  1. Tujuan spesifik yang sulit menghasilkan kinerja yang jauh lebih tinggi daripada tujuan yang mudah, tanpa tujuan atau bahkan penetapan tujuan abstrak seperti mendorong orang untuk melakukan yang terbaik.
  2. Mempertahankan kemampuan konstran, karena ini adalah teori motivasi an mengingat bahwa ada komitmen tujuan, semakin tinggi tujuan semakin tinggi kinerjanya.
  3. Variabel seperti pujian, umpan balik atau keterlibatan orang dalam pengambilan keputusan hanya mempengaruhi perilaku sejauh hal itu mengarah pada penetapan dan komitmen pada tujuan tertentu yang sulit.
  4. Penetapan tujuan selain mempengaruhi tiga mekanisme motivasi yaitu pilihan, usaha dan ketekunan juga dapat memiliki manfaat kognitif. Itu dapat mempengaruhi pilihan, upaya dan ketekunan untuk menemukan cara mencapai tujuan.

Menetapkan tujuan dapat mempengaruhi hasil dalam empat cara yaitu:

  1. Pilihan (choice)
    Sasaran dapat mempersempit perhatian seseorang dan mengarahkan upaya mereka ke aktivitas yang relevan dengan sasaran dan dari tindakan yang tidak relevan dengan sasaran.
  1. Upaya (effort)
    Sasaran mungkin membuat seseorang lebih berusaha. ,isalnya jika seseorang biasanya menghasilkan 4 widget per jam tetapi ingin menghasilkan 6 widget per jam, mereka mungkin bekerja lebih keras untuk menghasilkan lebih banyak widget daripada tanpa tujuan tersebut.
  1. Kegigihan (persistence)
    Sasaran dapat membuat seseorang lebih bersedia untuk mengatasi kemunduran.
  1. Kognisi (cognition)
    Tujuan dapat menyebabkan seseorang mengembangkan dan mengubah perilakunya.

Locke dan Latham (2002) telah menunjukkan tiga moderator yang menunjukkan keberhasilan penetapan tujuan:

  1. Pentingnya hasil yang diharapkan dari pencapaian tujuan.
  2. Self efficacy: keyakinan seseorang bahwa mereka mampu mencapai tujuan.
  3. Komitmen kepada orang lain: janji atau keterlibatan kepada orang lain dapat sangat meningkatkan komitmen.

Peneliti Edwin Locke menemukan bahwa individu yang menetapkan tujuan yang spesifik dan sulit bekinerja lebih baik daripada mereka yang menetapkan tujuan yang umum dan mudah.

Locke mengusulkan lima prinsip dasar penetapan tujuan yaitu:

  1. Kejelasan (clarity)
  2. Tantangan (challenge)
  3. Komitmen (Commitment)
  4. Umpan balik (feed back)
  5. Kompleksitas tugas (task complexity)

Referensi:

  • Locke, Edwin A. 1996. Motivation through conscious goal setting. Applied and Preventive Psychology. 5 (2), 117-124.
  • Locke, Edwin A. 1968. Toward a theory of task motivation and incentives. Organizational Behavior and Human Performance. 3 (2), 157-189
  • Locke, Edwin, A dan Latham Gary, P.1990. A Theory of goal setting and task performance. Prentice Hall. Engewood Cliffs. New Jersey

Image Sources: Google Images