Teori Pengharapan

Teori pengharapan (atau teori motivasi pengharapan) mengusulkan seorang individu akan berperilaku atau bertindak dengan cara tertentu karena mereka termotivasi untuk memilih perilaku tertentu atau perilaku lain karena hasil yang mereka harapkan adalah perilaku yang akan dipilih. Pada dasarnya motivasi pemilihan perilaku ditentukan oleh keinginan hasilnya.

Teori pengharapan memiliki tiga komponen yaitu pengharapan, instrumentality dan valensi.

  1. Pengharapan: usaha (effort) → kinerja (performance) (E→P)
    Harapan adalah keyakinan bahwa upaya seseorang € akan menghasilkan pencapaian kinerja yang diinginkan (P).

    1. Self efficacy
      Keyakinan seseorang tentang kemampuan mereka untuk berhasil melakukan perilaku tertentu. Individu akan menilai apakah mereka telah memiliki keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.
    2. Goal difficulty
      Ketika tujuan ditetapkan terlalu tinggi atau kinerja harapan yang dibuat terlalu sulit. Ini kemungkinan besar akan menyebabkan harapan rendah. Hal ini terjadi ketika individu percaya bahwa hasil yang diinginkan tidak tercapai.
    3. Perceived control
      Individu harus percaya bahwa mereka memiliki beberapa tingkat control atas hasil yang diharapkan. Ketika individu merasa bahwa hasilnya adlaah di luar kemampuan mereka untuk mempengaruhi, harapan dan dengan demikian motivasi, rendah.
  1. Instrumentality: kinerja (performance) → hasil (outcome) (P→O)
    Instrumentality adalah keyakinan bahwa seseorang akan menerima upah jika ekspektasi kinerja terpenuhi. Reward ini dapat hadir sendiri dalam bentuk kenaikan gaji, promosi, pengakuan atau prestasi. Instrumentality rendah ketika reward adalah sama untuk semua kinerja yang diberikan.Cara lain hasil instrumentality bekerja adalah komisi. Dengan kinerja komisi secara langsung berkorelasi dengan hasil (berapa banyak uang dihasilkan). Jika kinerja tinggi dan banyak barang yang dijual semakin banyak uang yang akan dihasilkan.Faktor yang terkait dengan instrumentality individu untuk hasil adalah kepercayaan, kontrol dan kebijakan:

    • Mempercayai orang-orang yang akan memutuskan siapa mendapat hasil apa, berdasarkan kinerja.
    • Pengendalian bagaiman keputusan dibuat, siapa mendapat apa hasilnya.
    • Kebijakan pemahaman tentang korelasi antara kinerja dan hasil.
  1. Valence: V (R) hasil (outcome) → reward
    Valence: nilai suatu individu ditempaykan pada imbalan dari hasil, yang didasarkan pada kebutuhan mereka, tujuan, nilai-nilai dan sumber motivasi. Faktor-faktor yang berpengaruh termasuk nilai-nilai, kebutuhan, tujuan, preferensi seseorang dan sumber yang memperkuat motivasi mereka untuk hasil tertentu. Valence ditandai dengan sejauh mana seseorang menghargai hasil atau imbalan yang diberikan.

Referensi:

  • Vroom, V.H.1960. Some Personality Determinants of the Effects of Participation.
  • Engelwood Cliff.NJ.Prentice Hall
  • Vroom, V.H.1995.Work and Motivation.San Fransisco.Calif: Jossey Bas
  • Vroo,V.H dan Jago A.G, 1988. The New Leadership. Engelwood Cliffs, Nj: Prentice Hall

Image Sources: Google Images