Akuntansi merupakan ilmu yang bercabang dan sangat kompleks secara komprehensif untuk menyajikan kualitas laporan keuangan yang handal sebagai informasi yang menjadi landasan untuk komunikasi dan pengambilan keputusan di masa mendatang (Bruch & Adkins, 2015). Adanya akuntansi mampu menggambarkan kondisi perekonomian suatu entitas serta bagaimana suatu perusahaan beroperasi pada periode tersebut, sehingga dapat mengetahui penilaian yang memaparkan terkait dengan informasi perusahaan (Vasarhelyi et al., 2012). Hal inilah yang membuat mengapa akuntansi merupakan bidang yang sangat penting bagi perusahaan, karena selain menyajikan informasi keuangan juga memastikan bagaimana proses alokasi asset dan transaksi dapat berjalan dengan efektif seturut dengan tujuan perusahaan.

Hanya saja, seringkali banyak masyarakat yang menganggap bahwa akuntansi itu adalah pembukuan dikarenakan pencatatan laporan keuangan yang dianggap serupa dengan proses yang berlangsung dengan pembukuan. Hal tersebut perlu ditekankan bahwa pembukuan hanya tergolong sebagai bagian kecil dari prosedur dalam akuntansi, tetapi bukan berarti pembukuan adalah akuntansi secara keseluruhan. Setiap orang dapat menjadi seorang bookkeper, tetapi tidak semua orang dapat menjadi akuntan professional, dikarenakan untuk menjadi seorang akuntan perlu memiliki pendidikan pengetahuan yang mendalam dan detail terkait dengan flow dan bagaimana mereka mampu menyajikan suatu kualitas informasi yang menggambarkan suatu entitas secara transparan dan wajar. Seorang bookkeeping akan disebut sebagai bookkeeper, sedangkan dalam akuntansi terdapat akuntan professional.

Membicarakan mengenai akuntansi, menurut Weagant et al., (2010) akuntansi terdiri dari serangkaian 3 proses utama yang dimulai dari proses identifikasi data yang dilaksanakan untuk menelusuri dan memperoleh dokumen transaksi secara keseluruhan yang akan dicatatkan dalam laporan keuangan pada proses recording, dimana setelah dicatat akan dikomunikasikan kepada beberapa pihak kepentingan untuk menjelaskan proyeksi data informasi yang telah diolah untuk menjadi landasan dalam proses pengambilan keputusan para pemimpin di masa mendatang. Sedangkan, pembukuan hanya terdiri dari proses pencatatan saja yang memastikan bahwa seluruh transaksi telah dituliskan secara berkala. Hal inilah yang menjadi pembedaan bagaimana akuntansi memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan komprehensif, dimana sebagai tiang utama dalam menunjang dunia industri dan perekonomian memperlukan proses panjang terstruktur yang akurat untuk mampu menjelaskan kepada seluruh pihak baik internal ataupun eksternal perusahaan.

Bookkeeping vs Accounting, (Bankofinfo.com)

REFERENSI:

  • Bruch, G. S., & Adkins, A. N. (2015). Accounting. In The OECD Convention on Bribery. https://doi.org/10.1007/CBO9781139565332
  • Vasarhelyi, M. A., Alles, M., Kuenkaikaew, S., & Littley, J. (2012). The acceptance and adoption of continuous auditing by internal auditors: A micro analysis. International Journal of Accounting Information Systems. https://doi.org/10.1016/j.accinf.2012.06.011
  • Weagant, Kieso, and Kimmel. 2010. Accounting Principle 12th. Wiley