Dalam new normal era ini kegiatan pembangunan guna menopang perekonomian nasional masih mengeksploitasi sumber daya alam dan investasi untuk sumber energi yang tidak efisien dan menghasilkan karbon tinggi. Jika hal seperti ini masih dilakukan maka akan merusak sumber daya alam kita dan pada akhirnya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan transformasi perekonomian nasional yang kemajuannya tidak hanya diukur oleh pertumbuhan PDB melainkan juga kelestarian lingkungan, efisiensi sumber daya, dan keadilan sosial. Dengan menempuh jalur pembangunan rendah karbon diharapkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat secara luas. Oleh karena itu, pada Jumat, 9 Juli 2021 Program Studi Akuntansi Universitas Bina Nusantara mengadakan webinar nasional dengan tema Low Carbon Economy in New Normal Era. Pada webinar ini mengundang pembicara Ibu Juniati Gunawan, Ph.D., selaku Sustainability Reporting Expert in the International Finance Corporation World Bank Group dan dimoderatori oleh Bapak Tommy Andrian, S.E., M.Ak., selaku SCC – Accounting Fundamentals Binus University.

Dalam webinar tersebut Ibu Juniati menjelaskan proses untuk menuju Low Carbon Economy (LCE) yaitu:

  1. Menetapkan tujuan kebijakan iklim berbasis sains;
  2. Memberikan sinyal kebijakan jangka panjang yang jelas yang mendorong inovasi dalam layanan keuangan;
  3. Harga karbon dan manfaatkan kekuatan pasar;
  4. Meminimalkan biaya dan mendukung pekerjaan dalam transisi;
  5. Mendorong harmonisasi pengukuran internasional dan standar data;
  6. Mempromosikan pengungkapan iklim yang lebih kuat dan standar internasional;
  7. Memastikan regulasi keuangan terkait iklim berbasis risiko; &
  8. Membangun kapasitas pemodelan risiko iklim dan analisis scenario.

Sebagai penutup Ibu Juniati menyampaikan untuk menuju LCE setidaknya kita harus meningkatkan pengetahuan akan metode pengukuran carbon accounting, meningkatkan perhatian perusahaan akan pentingnya memperhitungkan emisi karbon, mengembangkan kebijakan dan strategi terkait carbon accounting, dan meningkatkan kualitas data dan transparansi data dalam mengembangkan implementasi persediaan gas rumah kaca serta pemantauan, pelaporan, dan verifikasi.

REFERENSI: