Saat ini, dunia industri terus meningkatkan kapasitas dan performanya agar tidak tertinggal dengan kompetitor industri lainnya dalam berdaya saing. Kemajuan jaringan internet yang menghubungkan antar objek secara virtual telah menghantarkan manusia kepada dunia baru yang melahirkan berbagai jenis teknologi lainnya untuk menopang dunia bisnis dan industri, serta kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Setelah memasukinya era revolusi industri 4.0 yang dikemukakan oleh ilmuan Jerman pada tahun 2010, dunia telah bertransformasi secara bertahap dengan pertumbuhan teknologi modern seperti Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR), Robotic, dan Cloud Computing yang mampu mengintegrasikan seluruh sistem secara otomatis dan mampu menghasilkan kinerja dengan sangat cepat dan akurat (Deniswara et al., 2020). Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk berlomba-lomba menguasai perubahan melalui adaptasi organisasi dengan penggunaan teknologi.

Penerapan teknologi memberikan banyak manfaat secara berkelanjutan bagi perusahaan, seperti meningkatkan efektivitas operasional, efisiensi penggunaan biaya serta mengalokasikannya sesuai dengan kebutuhan, memenuhi permintaan pelanggan, meningkatkan kecepatan respon pelanggan melalui informasi yang disajikan secara real-time, hingga bagaimana perusahaan merekonstruksi struktur organisasi secara menyeluruh dengan berorientasi terhadap dunia digital (Gepp et al., 2018). Mendukung hal tersebut, Sutton et al., (2016) menjelaskan bagaimana teknologi telah mentransformasi perusahaan untuk mengotomatisasikan kegiatan produksi serta profesi-profesi yang ada menjadi berbasis digital, seperti khususnya bidang akuntansi yang terus mengalami perkembangan sistem agar mampu menyajikan kualitas pelaporan keuangan yang memadai. Dalam hal ini, pencatatan dan proses penginputan data tetap berjalan sama, mengingat struktur dalam laporan keuangan tetap sama, hanya saja dampak manfaat yang diberikan dengan adanya transformasi tersebut adalah akselerasi dalam memproses data, membantu akuntan dalam menerima data informasi secara real-time dan fleksibel, serta bagaimana meningkatkan kemampuan komunikasi informasi dengan memproyeksikan bentuk visual yang mendukung dan mudah dipahami (Krahel & Titera, 2015). Oleh karena itu, perusahaan harus dapat berinovasi mengembangkan model bisnis dengan berbasis pada teknologi, sehingga mampu menghantarkan nilai peluang baru, memperoleh informasi tersembunyi, dan memperbarui kemampuan sumber daya manusia (Sorescu, 2017).

Pada tahun 2020, International Data Corporation (IDC) mengeluarkan sebuah laporan yang mencengangkan dunia bisnis, dimana mereka mengeluarkan 10 prediksi yang dapat terjadi dalam kurun waktu 5 tahun mendatang yang menuntut adanya kolaborasi antara teknologi dengan perusahaan (Muscolino et al., 2020). 10 prediksi yang dikeluarkan, antara lain:

  1. Prediksi 1: Pada tahun 2021 akan terjadi peningkatan sebesar 35% “digital coworkers” dengan banyaknya seluruh sistem yang terintegrasi penuh oleh beberapa teknologi seperti AI, AR/VR, dan intelligent process automation. Hal ini terlihat bagaimana perusahaan membutuhkan tata cara kerja baru yang mampu menghasilkan informasi dengan cepat di era big data saat ini. Keberadaan data dalam jumlah besar sudah tidak memungkinkan untuk diolah dan dianalisis secara manual, sehingga membutuhkan metode pengembangan baru yang sesuai dengan perubahan tersebut. Selain itu, dalam penelitian ini menyatakan bagaimana 38% aktivitas yang berjalan terkait dengan penemuan dan identifikasi telah dikerjakan sepenuhnya oleh karyawan digital (teknologi), sehingga 88% proses pengambilan keputusan akan melonjak dengan cepat pada tahun 2021.
  2. Prediksi 2: Pada tahun 2024, 2 dari 3 karyawan dalam perusahaan berskala besar akan beralih dari perannya yang memproses secara manual akan menjadi lebih dinamis, multidisciplinary, dan mengacu kepada hasil. Sebagai karyawan, perlunya melaksanakan pekerjaan secara tim agar dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan pengetahuan mendalam melalui brainstorming antar pihak, sehingga dapat menyajikan solusi dengan lebih cepat dan kritis.
  3. Prediksi 3: Pada tahun 2024, terdapat 30% perusahaan akan meningkatkan tingkat keamanan secara otomatis, memiliki sistem integrasi yang tinggi, serta memperluas ruang lingkup perusahaan dalam rangka meningkatkan performa perusahaan.
  4. Prediksi 4: Pada tahun 2022, terdapat 33% perusahaan akan menerapkan business agility dengan mengadopsi dan mengevolusikan nilai, perilaku, dan kapabilitas dengan berorientasi terhadap pertumbuhan teknologi agar mampu menyajikan informasi secara real-time dan memecahkan masalah dengan cepat untuk mempertahankan keberlanjutan perusahaan. Selain menerapkan ketangkasan, perusahaan akan bersifat dinamis dan berbasis kepada AI dalam mengembangkan karir dan mensukseskan perencanaannya.
  5. Prediksi 5: 30% sumber daya manusia dalam perusahaan akan memiliki identitas kerja digital pribadi portabel yang aman, memungkinkan mereka untuk mengakses alat dan data yang mereka butuhkan di seluruh entitas bisnis. Sebagai perusahaan visioner dan futurist, penerapan teknologi perlu didukung dengan sumber daya manusia agar dapat mewujudkan kontribusi yang memadai serta bagaimana dapat mengakselerasi alur kinerja antar bagian.
  6. Prediksi 6: Pada tahun 2023, 50% perusahaan akan mengukur dan meninjau kembali terkait dengan pengelolaan emphaty dalam perusahaan sebagai bagian dari kepemimpinan dalam balanced scorecard untuk meningkatkan pendapatan dan nilai brand perusahaan. Hal ini mencerminkan bagaimana karakteristik pemimpin merefleksikan performa perusahaannya, sehingga dengan adanya revolusi kepemimpinan dengan menjadi teladan, mampu menginspirasi karyawannya, serta memberikan bonus insentif, berpotensi dapat meningkatkan semangat karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.
  7. Prediksi 7: Pada tahun 2021, 35% pengetahuan dan prioritas utama seluruh karyawan akan mempertimbangkan komunitas dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan kegiatan operasional dan produktivitas.
  8. Prediksi 8: Pada tahun 2022, 25% perusahaan akan mengintegrasikan tempat kerja dengan sensing systems yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman bekerja, meningkatkan produktivitas, dan keamanan dalam perusahaan.
  9. Prediksi 9: Pada tahun 2025, 20% karyawan akan mendapat akses “fit for purpose” yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan masing-masing tujuan karyawan. Hal ini dikarenakan setiap karyawan berasal dari berbagai tempat dengan latar belakang yang berbeda, sehingga diperlukan penyesuaian dengan adaptasi pekerjaan dengan mengimplementasikan robotics, AR/VR, dan Cloud yang mampu mengombinasikan dunia kerja secara fisik dan virtual.
  10. Prediksi 10: Pada tahun 2023, lebih dari 50% perusahaan akan menerapkan AI/ML, chatbots, dan digital assistant lainnya untuk menghantarkan kinerja yang tangkas, proaktif, inovatif, dan mewujudkan bagaimana pembentukan kolaborasi antara manusia dengan teknologi dapat mencapai tujuan perusahaan dengan cepat.

10 Prediksi IDC Lingkungan Kerja di Masa Depan, (Muscolino et al., 2020)

Referensi:

  • Deniswara, K., Handoko, B. L., & Mulyawan, A. N. (2020). Big data analytics: Literature study on how big data works towards accountant millennial generation. International Journal of Management, 11(5), 376–389. https://doi.org/10.34218/IJM.11.5.2020.037
  • Gepp, A., Linnenluecke, M. K., O’Neill, T. J., & Smith, T. (2018). Big data techniques in auditing research and practice: Current trends and future opportunities. Journal of Accounting Literature, 40(May 2017), 102–115. https://doi.org/10.1016/j.acclit.2017.05.003
  • Krahel, J. P., & Titera, W. R. (2015). Consequences of big data and formalization on accounting and auditing standards. Accounting Horizons, 29(2), 409–422. https://doi.org/10.2308/acch-51065
  • Muscolino, H., , Raymond Koh, J. A., Anderson, C., Bigliani, R., , Megan Buttita, M., Carosella, G., Hardie, E., Heys, M., Hochmuth, P., Ichikawa, K., Kalvar, S., Kmetz, K., Kolding, M., Kurtzman, W., Loomis, A., Mainelli, T., Ng, S., O’Leary, R., Pathy, D., … Antonio Wang. (2020). IDC FutureScape: Worldwide Future of Work 2020 Predictions. Idc, October 2019, 1–21. https://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=US44752319
  • Sorescu, A. (2017). Data-Driven Business Model Innovation. Journal of Product Innovation Management. https://doi.org/10.1111/jpim.12398
  • Sutton, S. G., Holt, M., & Arnold, V. (2016). “The reports of my death are greatly exaggerated”—Artificial intelligence research in accounting. International Journal of Accounting Information Systems. https://doi.org/10.1016/j.accinf.2016.07.005