Dalam rangka meningkatkan kinerja dan performa perusahaan, teknologi telah menjadi tiang utama dalam menentukan langkah strategis perusahaan kedepan. Menurut Canaday, (2020) pemimpin perusahaan saat ini telah mengorientasikan proses kerja mereka dengan berbasis pada teknologi, dimana 63% pemimpin perusahaan seperti CFO telah menginvestasikan dana mereka untuk mentransformasikan bisnis mereka berbasis digital. Selain itu, tercatat bagaimana 67% meyakini bahwa dengan adanya sistem yang telah mengintegrasikan seluruh bagian dalam perusahaan, telah meningkatkan akselerasi proses operasional menjadi lebih cepat dan efektif. Selain itu, berdasarkan pada hasil survey dalam laporan ACCA, (2020) menyatakan bahwa 80% responden yang berasal dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Inggris, Hongkong, dan India setuju bila melalui penerapan teknologi dapat membantu mereka untuk memperoleh peluang dan kesempatan baru dalam membangun branding dan kemampuan mereka. Hal inilah yang semakin mendorong bagaimana pertumbuhan teknologi semakin dipandang.

Salah satu teknologi yang telah membantu mentransformasikan dunia industri adalah teknologi cloud computing, dimana selain mengintegrasikan seluruh sistem juga memberikan pengalaman serta manfaat baru bagi dunia usaha. Cloud telah menyediakan berbagai jenis pelayanan yang dapat dioperasikan sesuai kebutuhan perusahaan, dimana dalam pelayanan yang disediakannya, teknologi Cloud menyajikan beberapa model pelayanan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan tenant (user) nya, dimana menurut Mell & Grance, (2011) terdapat tiga layanan, yaitu:

  1. Software as a Service (SaaS) – SaaS merupakan layanan yang memberikan fungsi penggunaan terhadap aplikasi yang dapat diakses melalui web browser maupun program interface, dimana hal ini membuat SaaS merupakan layanan yang disebut sebagai largest segment dari layanan public Cloud. Menurut Christauskas & Miseviciene, (2012) contoh dari keberadaan SaaS adalah e-mail, Enterprise Resource Planning (ERP), dan Customer Management Systems (CMS) yang membantu pengiriman dan perolehan data informasi.
  2. Platform as a Service (PaaS) – PaaS adalah layanan yang mengacu kepada sumber daya di kategori platform (operating system support). PaaS sendiri merupakan teknologi yang membantu pengembangan suatu sistem aplikasi dalam perusahaan, dimana provider Cloud dengan model PaaS akan menyediakan pengguna alat yang memfasilitasi pembuatan sistem aplikasi yang beroperasi pada platform yang ditawarkan. Contohnya Chiu et al., (2017) mengembangkan bagaimana aplikasi mobile dapat digunakan sebagai faktor penunjang utama keberlangsungan perusahaan dengan memperhatikan kebutuhan yang dapat disesuaikan.
  3. Infrastructure as a Service (IaaS) – Model IaaS akan menyediakan beberapa fitur komputasi dasar dan infrastruktur seperti server dan jaringan. Pada layanan ini, pengguna tidak memiliki kontrol terhadap infrastruktur Cloud, tetapi dapat mengendalikan dan mengatur operating system dan storage

Menurut Mell & Grance, (2011) terdapat empat model penyebaran dalam teknologi Cloud, yang terdiri dari:

  1. Private Cloud:
    Private Cloud merupakan jenis teknologi Cloud yang dioperasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan. Sistem yang terbangun dikembangkan, dioperasikan, dan dikendalikan oleh bagian IT perusahaan yang menyesuaikan dengan sistem operasional pada bidang masing-masing. Sebagai contoh dalam Cloud accounting, sistem ini membantu bagaimana akuntan dapat memproses data dokumen yang diidentifikasi menjadi sebuah laporan keuangan secara otomatis dan fleksibel selama terhubung dengan jaringan. Private Cloud hanya dapat diakses oleh beberapa orang tertentu dan tidak terbuka untuk pihak eksternal.
  2. Community Cloud:
    Model pada teknologi eksklusif ini hanya dibangun untuk komunitas atau bisnis yang bergerak di bidang tertentu. Contohnya Tarmidi et al., (2014) menuliskan bahwa beberapa industri manufaktur telah mengadopsi Cloud dalam rangka untuk berbagi informasi mengenai kondisi pasaran untuk meningkatkan keunggulan dalam persaingan serta memungkinkan untuk menjalin hubungan yang menguntungkan.
  3. Public Cloud:
    Pada model ini, Cloud bersifat terbuka dan dapat diakses oleh siapapun, dimana dapat bersifat gratis ataupun berbayar. Pengguna dapat langsung menggunakan layanan dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
  4. Hybrid Cloud – Model ini merupakan gabungan dari seluruh rangkaian model (private, community, dan public). Hybrid Cloud memungkinkan perusahaan untuk memilih proses bisnis yang dapat diakses kedalam public Cloud dan yang hanya bisa dioperasikan melalui private Cloud. Pada model ini, perusahaan memakan biaya dalam jumlah yang lebih besar, hanya saja mereka akan mendapat feedback dari eksternal dengan menjamin keberadaan seluruh pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa sistem yang berjalan dalam internal telah dikendalikan secara efektif.

REFERENSI:

  • ACCA. (2020). Future ready: Accountancy careers in the 2020s. 1–72. https://www.accaglobal.com/in/en/professional-insights/pro-accountants-the-future/future_ready_2020s.html
  • Canaday, H. (2020). Going digital. Aviation Week and Space Technology, 180(3), MR025–MR026.
  • Chiu, C.-Y., Chen, S., & Chen, C.-L. (2017). An integrated perspective of TOE framework and innovation diffusion in broadband mobile applications adoption by enterprises. International Journal of Management, Economics and Social Sciences (IJMESS), 6(1), 14–39.
  • Christauskas, C., & Miseviciene, R. (2012). Cloud-computing based accounting for small to medium sized business [Debesų kompiuterija“ pagrįsta apskaita mažoms ir vidutinėms lietuvos įmonėms]. Engineering Economics. https://doi.org/10.5755/j01.ee.23.1.1220
  • Mell, P., & Grance, T. (2011). The NIST definition of cloud computing. In Cloud Computing and Government: Background, Benefits, Risks. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-804018-8.15003-x
  • Tarmidi, M., Rasid, S. Z. A., Alrazi, B., & Roni, R. A. (2014). Cloud Computing Awareness and Adoption among Accounting Practitioners in Malaysia. Procedia – Social and Behavioral Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.11.147