Seiring dengan berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri akan bagaimana pertumbuhan teknologi telah memudahkan suatu objek untuk dapat terhubung satu sama lain secara virtual tanpa memakan waktu lama serta perantara tertentu. Hadirnya sebuah jaringan yang mampu menghubungkan berbagai pihak melalui ruang dan waktu dalam dunia maya telah meningkatkan persaingan dunia industri. internet merupakan sebuah jaringan yang dapat menghubungkan antar objek serta banyak pihak tanpa membutuhkan manusia, dimana hal ini akan sangat membantu dunia bisnis dalam memperluas hubungan, mengirim data, dan memperoleh informasi secara real-time. Teknologi ini pertama kali ditemukan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dengan implementasi pertamanya yaitu RFID (Radio Frequency Identification) yang dapat menghubungkan data produk melalui barcode untuk memudahkan identifikasi dan pengevaluasian penyimpanan stock barang yang tersedia dalam perusahaan.

Menurut O’Leary, (2013) terdapat beberapa manfaat dari menggunakan IoT yang memudahkan proses kerja menjadi lebih efektif, yang terdiri dari:

  1. Data:
    Dasar dari penggunaan IoT sendiri disebut sebagai data miner, dimana semakin banyak data yang ditelusuri dapat memberikan informasi yang berpeluang meningkatkan wawasan dan mengembangkan pandangan perusahaan dalam bertindak kedepan.
  2. Tracking:
    Keberadaan IoT memudahkan perusahaan untuk mengecek dan mendata jumlah persediaan inventory melalui database perusahaan, sehingga dapat menjadi pedoman untuk menentukan kinerja kedepan dalam mengelola sumber daya dengan lebih efektif dan efisien. Untuk menghemat waktu, perusahaan dalam mengidentifikasi inventory dalam warehouse dapat menggunakan teknologi modern yang memudahkan untuk melakukan scanning secara keseluruhan.
  3. Waktu:
    Adanya bantuan dari tenaga komputer yang diperbarui dengan sistem jaringan internet, dapat memudahkan manusia untuk mengidentifikasi serta menganalisis berbagai data dokumen dalam waktu singkat, sehingga penulisan laporan ataupun proses audit dapat berjalan dengan lebih relevan yang mampu meminimalisir terjadinya delay. Penggunaan teknologi secara otomatis lebih menjamin daripada menggunakan tenaga manual.
  4. Biaya:
    Dalam menjalani aktivitasnya, perusahaan berusaha untuk meminimalisir penggunaan biaya yang berlebih, tetapi mendapatkan laba yang maksimal.

Sejak terciptanya IoT pada tahun 1999, IoT telah berperan besar untuk menunjang perekonomian industri, dimana menurut Chen et al., (2019) penggunaan teknologi internet di tahun 2020 dan seterusnya mencapai 50 miliar server yang akan terhubung satu sama lain, sehingga hal tersebut telah mempengaruhi profesi-profesi yang ada, seperti salah satunya akuntansi. Dalam laporan Hot Risk Topics in 2021 oleh European Confederation of Institute of Internal Auditor (ECIIA, 2019) tingkat pertumbuhan teknologi canggih saat ini telah mengubah struktur audit secara signifikan, dimana dengan bantuan IoT yang semakin pesat mendorong efektivitas audit yang lebih relevan dalam mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi yang berkualitas. IoT tidak hanya mengubah sistem operasional yang berjalan dalam akuntansi, melainkan juga mengubah kebudayaan akuntan untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak menggunakan kertas dalam jumlah besar.

Akuntan merupakan pihak utama dalam menyusun dan menginformasikan laporan keuangan yang menggambarkan pergerakan ekonomi suatu entitas terhadap seluruh pihak kepentingan. Melalui IoT, akuntan dapat mengumpulkan data transaksi dan berkomunikasi terhadap pihak yang dituju dengan lebih fleksibel, sehingga mendorong percepatan penyusunan laporan keuangan yang akan membantu penyusunan strategi perusahaan, pengambilan keputusan, dan pihak eksternal lainnya untuk menaruh kepercayaan terhadap entitas tersebut, sehingga akuntan di era 4.0 akan menjadi game-changer di dunia industri. Membahas lebih lanjut terkait dengan transformasi akuntan berbasis IoT, dapat mendorong akuntan menyajikan bukan hanya kepada laporan tangible asset, melainkan integrated reporting yang terfokus kepada intangible asset dan strategi yang dikembangkan terhadap kondisi lingkungan sekitar dalam rangka meningkatkan keberlangsungan sumber daya dan kehidupan di masa mendatang.

REFERENSI

  • Chen, T., Barbarossa, S., Wang, X., Giannakis, G. B., & Zhang, Z. L. (2019). Learning and Management for Internet of Things: Accounting for Adaptivity and Scalability. Proceedings of the IEEE. https://doi.org/10.1109/JPROC.2019.2896243
  • ECIIA. (2019). Risk in focus 2020: Hot Topics For Internal Auditors. 43.
  • O’Leary, D. E. (2013). ‘BIG DATA’, THE ‘INTERNET OF THINGS’ AND THE ‘INTERNET OF SIGNS.’ Intelligent Systems in Accounting, Finance and Management. https://doi.org/10.1002/isaf.1336