Beredarnya fakta bahwa akuntan di masa mendatang sudah bukan rahasia umum lagi, mengingat pertumbuhan teknologi semakin besar dan pesat telah meningkatkan percepatan kebutuhan pasar secara dinamis di era revolusi industri 4.0, sehingga hal ini telah menciptakan perubahan secara signifikan terhadap seluruh sektor industri dalam membuat strategi dan menjalani aktivitasnya. Menurut Frey & Osborne, (2017) bahwa setelah dilaksanakan survey terhadap 700 profesi yang ada di era digitalisasi, 30% terancam mengalami kerentanan dimana salah satunya adalah profesi akuntan. Hal ini disebabkan karena adanya transformasi dalam sistem kegiatan akuntansi yang semula berjalan secara manual menjadi serba otomatis.

Kokina & Davenport, (2017) dalam penelitiannya menjelaskan bagaimana automation telah berkembang pesat di dunia audit yang sangat berpotensi meningkatkan akselerasi dalam melaksanakan prosedur audit dimulai dari pengumpulan data hingga menyajikan laporan audit independence secara efektif dan hemat waktu. Pertumbuhan teknologi di ranah akuntansi menjadi sangat kental dengan data yang menyebabkan akuntan ataupun auditor tidak memungkinkan lagi untuk mengevaluasi data secara manual dengan waktu tempo yang terbatas. Salah satu contohnya dalam penelitian Khanom, (2017) menyatakan bahwa teknologi cloud saat ini telah menyatu dengan sistem akuntansi yang melahirkan cloud accounting, sehingga hal tersebut sudah tidak mungkin bagi akuntan untuk bekerja secara manual atau tanpa bantuan sistem yang memadai dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.

Apakah hal tersebut mengancam keberadaan para akuntan? Jelas tidak. Keberadaan teknologi merupakan sebuah temuan inovatif yang berfungsi untuk meningkatkan operasional menjadi lebih mudah terjangkau dan fleksibel, sehingga tidak ada alasan bahwa akuntan dapat terhapus oleh kehadiran teknologi. Hal ini menuntut dari sisi akuntannya untuk mau memperbarui pola pikir dan keterampilannya untuk dapat terbuka beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tidak terdisrupsi. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas akuntan professional, keberadaan teknologi dapat membuka peluang baru bagi akuntan untuk mentransformasikan pemikirannya untuk dapat memperbarui seluruh kemampuan yang dimiliki yang dapat berkolaborasi dengan teknologi tanpa menghilangkan sisi akuntansinya dengan melaksanakan:

  1. Menjadi agen perubahan dengan meningkatkan kualitas inovasi dan kreativitas dalam mengeksekusi strategi perusahaan.
  2. Meningkatkan kemampuan analisis dan analitik.
  3. Memiliki technical skill yang memadai dalam berkontribusi dengan teknologi canggih.
  4. Memiliki time management dengan menyusun skala prioritas yang dapat membantu meningkatkan efektivitas dalam bekerja.
  5. Meningkatkan kemampuan komunikasi dan logika berpikir agar dapat menyampaikan informasi dengan memadai dan relevan.
  6. Memperluas konektivitas dengan seluruh pihak dalam menuntaskan pekerjaan.
  7. Mengikuti serangkaian seminar dan pelatihan up to date untuk memperluas insight dan pengetahuan yang dimiliki.

Referensi:

  • Frey, C. B., & Osborne, M. A. (2017). The future of employment: How susceptible are jobs to computerisation? Technological Forecasting and Social Change. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2016.08.019
  • Khanom, T. (2017). Cloud Accounting: A Theoretical Overview. IOSR Journal of Business and Management, 19(06), 31–38. https://doi.org/10.9790/487x-1906053138
  • Kokina, J., & Davenport, T. H. (2017). The emergence of artificial intelligence: How automation is changing auditing. Journal of Emerging Technologies in Accounting. https://doi.org/10.2308/jeta-51730