Oleh: Lusianah, S.E., M.Ak.

Laporan arus kas adalah catatan keuangan yang berisi informasi tentang pemasukan dan pengeluaran dari sebuah perusahaan selama periode tertentu.

Ada 3 aktivitas utama yang ada pada Laporan Arus Kas:

  1. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi berisi segala kegiatan dan beban operasional perusahaan secara langsung. Atau, dengan kata lain, aktivitas ini berupa segala bentuk transaksi yang dapat berpengaruh secara langsung pada kas dalam penentuan laba bersih.

Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi, yaitu:

  1. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto diungkapkan.
  2. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos penghasilan atau beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

  1. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi berisi arus kas dari perolehan penjualan dan pembelian investasi dalam aset non-lancar.

  1. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan berisi berupa pengurangan atau penambahan kas yang berasal dari ekuitas pemilik ataupun kewajiban jangka panjang dan investasi yang dilakukan olehnya.

Laporan arus kas tidak hanya akan sangat berguna untuk memudahkan pengecekan kas pada periode tersebut, tetapi juga dapat menjadi dasar prediksi dari ketidakpastian arus kas di masa mendatang. Karenanya, laporan ini akan sangat bermanfaat bagi para kreditor, investor, pihak manajemen, atau pihak terkait lainnya.

 Referensi:

  • Google Image. 2020
  • Weygandt, Kimmel, & Kieso. 2019. Financial Accounting. 4th Wiley. ISBN: 978-1-119-50340-8
  • https://accurate.id/akuntansi/mengenal-laporan-arus-kas/
  • http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-8-psak-2-laporan-arus-kas