Oleh: Lusianah, S.E., M.Ak

Definisi Transformasi Digital

Proses yang bertumpu pada kemampuan yang dimiliki dan teknologi digital untuk menciptakan atau mengubah proses bisnis, proses operasional dan pengalaman pelanggan sehingga menimbulkan nilai yang baru

Pengalaman baru ini bisa berwujud sebagai sebuah nilai baru yang didapatkan oleh konsumen seperti kemudahan bertransaksi, berbelanja, berkomunikasi, dan lain sebagainya.

Faktor Pendorong Tranformasi Digital

Ada 4 faktor pendorong terjadinya transformasi digitial yaitu:

  1. Perubahan regulasi
  2. Perubahan lanskap persaingan
  3. Pergeseran/perubahan ke bentuk digital dari industri
  4. Perubahan perilaku dan harapan konsumen
  5. Kemampuan digital
  6. Teknologi digital

Kemampuan digital (digital capabilities) adalah bila sebuah organisasi ingin bertransformasi digital, maka organisasi tersebut harus memiliki keahlian, pola pikir, dan budaya berbasis digital. Tiga hal ini akan mengerucut menuju pada teknologi digital (digital technologies) yang digunakan oleh organisasi. Teknologi digital akan digunakan secara baik oleh organisasi bila, sumber daya manusia dari organisasi tersebut memiliki keahlian untuk memanfaatkan teknologi digital tersebut. Memahami cara pakai serta mampu menyelaraskannya dengan proses yang ada di dalam organisasi sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari organisasi tersebut.

Teknologi digital merupakan salah satu pemicu munculnya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi. Peluang tersebut bisa menjadi sesuatu yang akan mengubah salah satu atau beberapa aspek (model bisnis, model operasional, pengalaman konsumen, dll.) dari organisasi menjadi sebuah keuntungan seperti penciptaan nilai baru (value creation).

Tujuan Melakukan Transformasi Digital

Tujuan utama melakukan transformasi digital oleh organisasi adalah:

  1. Organisasi yang ingin memastikan bahwa dirinya siap memasuki dunia digital dan siap untuk berubah bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
  2. Meningkatkan saluran distribusi ataupun bisnis yang dimiliki menjadi lebih digital.
  3. Mendekatkan diri ke konsumen melalui saluran digital sehingga dapat lebih memahami keinginan mereka.
  4. Mengirimkan servis atau produk secara digital agar kepuasan konsumen meningkat dan memicu mereka untuk menggunakan kembali produk/servis yang dihasilkan.

Dampak Transformasi Digital

  1. Teleworking

Istilah bekerja jarak jauh (teleworking atau remote working) merupakan istilah yang populer di masa pandemi. Bekerja jarak jauh dapat diartikan sebagai bekerja di luar kantor / tempat kerja. Pegawai dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dari jarak jauh (rumah, cafe, dll.). Dalam bekerja jarak jauh, komunikasi yang dilakukan oleh pegawai dapat melalui saluran telekomunikasi biasa atau saluran telekomunikasi berbasis komputer. Bekerja jarak jauh, merupakan hal lama yang sudah diteliti dampak positif dan negatif nya. Begitu juga jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan secara jarak jauh menjadi lebih efektif atau tidak.

  1. Substitusi Pegawai

Pegawai dari organisasi dapat disubstitusi atau digantikan karena penerapan transformasi digital. Contoh sederhana adalah buruh pabrik. Bila pabrik dimana buruh tersebut bekerja mulai menerapkan otomasi terhadap kegiatan produksi dari awal sampai akhir, maka buruh tersebut rawan untuk dikeluarkan atau putus kerja. Hadirnya teknologi kecerdasan buatan dan periode masa Big Data, membuat beberapa bidang pekerjaan dimasa mendatang akan hilang.

 

 

Referensi:

  1. Morakanyane, A. Grace, and P. O’Reilly, “Conceptualizing digital transformation in business organizations: A systematic review of literature,” 30th Bled eConference Digit. Transform. – From Connect. Things to Transform. our Lives, BLED 2017, pp. 427–444, 2017.
  2. Osmundsen, J. Iden, and B. Bygstad, “Digital Transformation: Drivers, Success Factors, and Implications,” Mediterr. Conf. Inf. Syst. Proc., vol. 12, pp. 1–15, 2018