Oleh: Setiani Putri Hendratno

Kalian pasti mendengar istilah budget, bukan? Budget adalah rencana yang kuantitatifkan dan diigunakan sebagai acuan di dalam pengukuran performance di dalam perusahaan. Biasanya di dalam perusahaan, budget yang muncul adalah budget yang sudah dibuat sebelumnya dan juga budget tersebut dibuat pada masa sebelum periode tersebut akan berjalan. Misalnya adalah budget tersebut muncul pada tahun 2020 untuk tahun 2021 yang nantinya akan berjalan.

Dikarenakan kondisi yang tidak menentu, maka banyak perusahaan yang tidak bisa langsung begitu saja mempatenkan budgetnya dan tidak dapat diganggu gugat di dalam keadaan apapun. Perusahaan juga tidak bisa langsung begitu saja membandingkan budget yang sudah dibuat pada periode sebelumnya dengan actual yang terjadi.

Misalnya pada tahun 2020, COVID-19 masih menyerang seluruh dunia, sehingga perusahaan tidak mau mengambil resiko untuk langsung produksi produk kopinya secara besar, karena banyak yang masih bekerja dari rumah. Dikarenakan itu, budget untuk minuman kopi hanya 1000 gelas per bulan karena hanya mengandalkan pesanan melalui ojek online. Namun, dikarenakan pada tahun 2021 vaksin sudah lulus uji dan juga bisa digunakan oleh khalayak ramai, banyak pegawai kantor yang masuk dan membeli kopi tersebut. Dengan begitu, budget yang seharusnya 1000 gelas per bulan, pada realitanya menjadi 3000 gelas per bulan yang terjual. Manajemen harus cepat merubah budgetnya sesuai dengan prediksi dan juga kejadian yang sebenarnya ada di dalam pelaksanaannya.

Manajemen bisa menggunakan flexible budget dengan mengubah budget yang tadinya 1000 gelas per bulan menjadi 3000 gelas per bulan dikarenakan adanya perubahan tersebut.