Author: Jonathan Theodore Kesuma

Ketika seseorang mengelola suatu bisnis, supaya dapat memastikan apakah perusahaan tersebut mengalami rugi atau laba dalam periode tertentu, maka pencatatan transaksi keuangan perusahaan secara menyeluruh, detail, dan terbaru berdasarkan siklus akuntansi sangat diperlukan. Tak dipungkiri, proses tersebut mampu menghasilkan sebuah jurnal berisi laporan keuangan dimana anda bisa memperhatikan dengan jelas rugi atau laba suatu perusahaan pada periode tertentu.

Jika bisnis Anda mempunyai jurnal pelaporan keuangan yang rapi, akurat, valid, dan terbaca dengan mudah barulah bisnis yang Anda kelola bisa dikatakan tumbuh dengan baik. Menjalankan proses akuntansi keuangan perusahaan bisa dikerjakan dengan mengelompokkan, mencatat, serta mengidentifikasi masing-masing transaksi keuangan suatu perusahaan secara tepat sesuai dengan bukti-bukti transaksi yang telah tersedia. Supaya Anda mampu mencatat transaksi dengan rapi, ikutilah beberapa panduan di bawah ini.

  1. Mengumpulkan seluruh bukti transaksi

Sebelum mencatat transaksi keuangan, langkah awal yang harus anda lakukan yaitu mengumpulkan semua bukti-bukti transaksi yang telah ada untuk periode tertentu. Bukti transaksi ini mempunyai berbagai bentuk, mulai dari bukti penerimaan, bukti pembayaran, dan juga bukti-bukti lain yang terkait dengan bisnis yang sedang anda kelola seperti akte, surat perjanjian, kuitansi, ataupun wesel.

  1. Mengidentifikasi keaslian bukti transaksi

Setelah anda berhasil mengumpulkan semua bukti transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan yaitu mengidentifikasi keabsahan bukti transaksi tersebut. Jangan ragu jika harus melakukan pengecekan silang antar pihak, mulai dari internal ataupun eksternal. Mewaspadai tentang kecanggihan teknologi masa kini menjadi hal yang penting sebab dapat memungkinkan siapa saja mencetak bukti transaksi palsu.

  1. Memastikan telah melalui prosedur dengan benar

Anda juga perlu mengikuti langkah-langkah prosedur secara berurutan dengan benar supaya bisa mendapatkan catatan akuntansi keuangan yang rapi. Biasanya bukti transaksi selalu dicetak dalam kertas yang memakai kop perusahaan yang mencantumkan nama perusahaan, logo, dan informasi kontak. Bukan hanya itu saja, pada halaman akhir bukti transaksi pasti dibubuhkan tanda tangan dan stempel lembaga sebagai bukti bahwa dokumen akuntansi tersebut asli.

  1. Membuat jurnal transaksi

Apabila anda telah menyelesaikan identifikasi bukti transaksi dengan benar, selanjutnya anda perlu memasukkan seluruh data transaksi tersebut ke dalam jurnal. Usahakan untuk selalu membuat pencatatan setiap adanya transaksi supaya proses mencatat transaksi bisa lebih efisien. Hal ini dikerjakan supaya bisa mencegah apabila terjadi kesalahan pada saat menyalinnya ke buku besar. Sebaiknya Anda mencantumkan nomor bukti, nama, akun transaksi, debit, kredit, keterangan, Dan saldo di dalam jurnal transaksi.

  1. Membuat neraca percobaan

Anda dapat membuat neraca percobaan lebih mudah apabila anda sudah mencatat transaksi keuangan dengan rapi. Proses tersebut memiliki tujuan supaya nilai jenis akun bersaldo debit sama dengan jenis akun bersaldo kredit. Dengan kata lain, keuangan pada perusahaan berada dalam kondisi seimbang. Sebaliknya, jika nilai transaksi belum seimbang, Maka terdapat transaksi yang belum dicatat kata kemungkinan terjadi kesalahan dalam perhitungan.

  1. Menulis laporan keuangan

Jika anda telah mengerjakan semua prosedur pencatatan keuangan dengan baik dan benar, maka laporan keuangan Anda bisa disusun dengan rapi. Bagian paling vital dalam bisnis yang Anda kelola yaitu laporan keuangan. Sebab dengan tersedianya laporan keuangan, Anda mampu lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan bisnis selanjutnya.

Bibliography

8 Panduan Mudah Mencatat Transaksi Keuangan dengan Rapi. (2018, April 26). Retrieved from: https://sleekr.co/blog/panduan-pencatatan-transaksi-keuangan-bisnis/

Andarsari, Pipit Rosita. (2018). Implementasi Pencatatan Keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah. Malang. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia

Image Sources: Google Image

JTK