Oleh: Jonathan Tanuwijaya

Catatan laporan keuangan adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang. Di dalam laporan keuangan tersebut, dapat terlihat apakah kondisi keuangan dari bisnis Anda sudah sesuai target atau belum. Bahkan bisa dikatakan jika laporan keuangan tersebut lah yang akan menjadi tolak ukur apakah bisnis yang sedang Anda jalankan tersebut patut diteruskan atau dihentikan.

Pada saat catatan laporan keuangan menunjukkan hasil positif, maka bisa jadi hal tersebut menandakan bahwa Anda bisa mengembangkan bisnis yang sedang dijalankan menjadi lebih besar lagi dari sebelumnya. Namun sebaliknya, apabila hasil catatan laporan keuangan menunjukka hasil yang negatif, maka Anda harus berpikir berulang kali supaya bisa menentukan dan menerapkan strategi baru untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Sering terjadi pada saat laporan keuangan menunjukkan hasil negatif, itu pertanda bahwa memang ada yang tidak beres dengan pemasukan serta pengeluaran yang Anda lakukan. Tetapi, tak sedikit kasus, tersebut justru bisa disebabkan oleh adanya kekeliruan dalam pencatatan laporan keuangan Anda. Hal itu disebabkan lantaran di dalam akuntansi, apabila terjadi suatu kesalahan, maka jangan heran jika hampir semua angka bisa menjadi tidak karuan. Oleh sebab itulah, Anda harus benar-benar memperhatikan berbagai kemungkinan kesalahan yang berpengaruh pada catatan laporan keuangan.

Jenis-Jenis Kekeliruan yang Bisa Mempengaruhi Catatan Laporan Keuangan
1. Keliru pada perkiraan perhitungan aset
Di dalam pencatatan laporan keuangan, umumnya Tak jarang terjadi kesalahan perhitungan aset atau aktiva tetap. Contohnya, Anda menuliskan kendaraan, bangunan, serta peralatan lain, yang seharusnya ada nilainya, namun justru Anda menulisnya “0”. Hal itulah yang akan sangat berpengaruh pada saat Anda menuliskan neraca pada akhir tahun, terutama apabila sebelumnya Anda telah menuliskan nilai aset. Supaya bisa menghindari kesalahan tersebut, Anda perlu meninjau ulang laporan keuangan bulanan. Anda harus mencari tahu apakah telah terjadi perubahan dalam perhitungan aset atau aktiva tetap.
2. Keliru dalam penulisan desimal
Apabila anda masih memakai pencatatan laporan keuangan secara manual, terdapat kemungkinan besar jika Anda masih akan sering mengalami kesalahan penulisan desimal dalam angka. Contohnya, Anda mau menuliskan Rp. 2.000.000, namun Anda keliru malah menjadi Rp. 20,00.000 dan itu pasti akan terhitung 20 juta rupiah atau 200 ribu rupiah. Hal tersebut merupakan kesalahan dasar yang bisa sangat berpengaruh dalam catatan laporan keuangan. Dengan demikian mulai sekarang Anda harus memperhatikan penulisan desimal supaya tidak terjadi kekeliruan.
3. Keliru memperhitungkan kewajiban lancar dan tidak lancar
Keliru membedakan antara kewajiban lancar dengan kewajiban tidak lancar yaitu jenis kesalahan dalam penulisan catatan laporan keuangan yang sering terjadi selanjutnya. Kewajiban lancar yaitu hutang jangka pendek layaknya sewa kantor atau investasi jangka pendek dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. Di sisi lain kewajiban tidak lancar dapat berupa saham, surat obligasi, ataupun hutang yang perlu dilunasi dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun. Apabila anda keliru dalam memperhitungkan kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar maka akan membuat catatan laporan keuangan menjadi tidak seimbang.
4. Perhitungan pajak
Kekeliruan ini juga kerap terjadi dalam catatan laporan keuangan. Tak sedikit pemilik perusahaan tak mengetahui cara menghitung pajak yang tepat. Supaya Anda tidak bingung, Anda harus meluangkan waktu beberapa hari untuk melakukan konsultasi supaya bisa mengetahui bagaimana cara menghitung pajak dengan benar.

Bibliography
Kesalahan Catatan Laporan Keuangan. (2017, February 20). Retrievied from: https://sleekr.co/blog/kesalahan-catatan-laporan-keuangan/

Laporan Posisi Keuangan (2020, October 14). Retrieved from: https://mastahbisnis.com/laporan-posisi-keuangan/

Siti Aliyah, NIM : 0820000484 (2012) Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksebilitas Laporn Keuangan Daerah Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupten Jepara. Skripsi thesis, UNISNU Jepara.

Image Sources: Google Image

JT