Author: Jonathan Theodore Kesuma

Inovasi dan sektor publik sering kali dianggap sebagai suatu hal yang bertentangan. Hal ini dikarenakan sektor publik lebih dikenal sebagai birokrasi yang berderit serta tidak mampu mengikuti perubahan zaman. Namun, hasil survei yang melibatkan anggota ACCA global malah menunjukkan sisi sebaliknya terhadap pertentangan antara inovasi dengan sektor publik, khususnya pada sektor keuangan. Dalam hal ini, inovasi yang dimaksud dibedakan ke dalam tiga konteks, yaitu baru dalam konteksnya, telah dilaksanakan, dan memiliki usaha untuk meningkatan nilai publik. Melalui hasil survei yang ada, sebanyak 91% responden melaporkan telah terjadinya inovasi-inovasi dalam organisasi mereka selama kurang lebih 12 bulan kebelakang. Hal ini tentunya menjadi suatu hal yang signifikan pada praktiknya, karena mereka yang profesional dalam keungan publik justru memainkan peran penting dalam mendukung terjadinya transisi pada sektor keungan publik menuju bentuk inovasi yang lebih radikal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat banyak tantangan yang dihadapi oleh sektor publik. Pengurangan anggaran dan kekurangan ahli menjadi salah satu dari sekian banyak alasan yang mendorong terjadinya inovasi reaktif. Pemerintah pun sudah berusaha untuk menawarkan layanan publik yang berkualitas, tetapi kepercayaan publik yang telah renggang dan keterbatasan teknologi yang ada menjadi tantangan ekstra bagi pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.

Laju perubahan yang cepat secara global dalam sektor sosial, politik, ekonomi, dan teknologi, mempercepat pula kebutuhan inovasi pada sektor publik. Fungsi keuangan sendiri memiliki peran penting dalam proses inovasi sektor publik yang lebih luas. Hal ini pun menarik perhatian para profesional dalam keuangan publik. Melalui hasil sruvei yang ditanyakan kepada responden mengenai inovasi seperti apa yang harus dilakukan oleh organisasi dalam menanggapi tantangan yang dihadapi oleh sektor publik, sebanyak 79% profesional keuangan publik percaya bahwa pemerintah perlu beralih menuju bentuk inovasi secara radikal.

Bagi mereka yang telah melakukan inovasi radikal dalam organisasi mereka, kolaborasi menjadi kata kunci penting dalam kesuksesan inovasi. Sebanyak 45% responden pada sektor publik menilai bahwa kolaborasi tim dan kerja sama tim yang kuat menjadi salah satu dari tiga faktor utama yang mendukung inovasi dalam organisasi mereka. Untuk menuju bentuk inovasi yang radikal, membutuhkan masukan dari pemangku kepentingan yang lebih luas. Mereka juga lebih cenderung membangun koneksi dengan keluar dari organisasi asli mereka dan bergabung dengan organisasi lain untuk mencari pengembangan dan inisiatif baru yang nantinya dapat diimplementasikan pada organisasi asli mereka. Melalui kekuatan kolaborasi dan koneksi inilah fungsi keuangan publik dapat mewujudkan pergerakan secara signifikan menuju inovasi yang lebih radikal.

Reference:

Image Sources: Google Image

JTK