Pernahkah anda membayangkan apa yang akan terjadi bila mengumpulkan orang-orang hebat yang aktif dan inovatif dijadikan satu dalam sebuah kelompok? Tentu hasilnya akan luar biasa. Sebelum membahas tentang audit, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai arti dari ketangkasan (agility). Agile merupakan sebuah sifat yang dikembangkan oleh manusia untuk dapat menghasilkan informasi secara up to date yang membutuhkan kreativitas serta sikap proaktif untuk dapat bergerak cepat (PwC, 2020). Hal tersebut membantu proses aktivitas audit menjadi berjalan lancar dengan menyajikan informasi secara real-time yang keakuratannya dijamin untuk memberikan solusi bagi pihak yang bermasalah untuk segera memperbaikinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Audit merupakan sebuah rangkaian kegiatan pemeriksaan, penelusuran, dan analisis data yang diperoleh sebagai bukti untuk mengevaluasi seluruh kegiatan operasional yang berjalan di perusahaan tersebut oleh auditor, dimana profesi tersebut terdapat auditor eksternal dan auditor internal. Auditor yang berasal dari perusahaan internal untuk menganalisis dan melakukan pemeriksaan terhadap divisi perusahaan tersebut dinamakan dengan internal auditor. Para auditor memperlukan perencanaan yang matang agar dapat mengeksekusinya dengan baik. Tetapi dengan kehadiran teknologi di masa transformasi digital saat ini, mengakibatkan perubahan disruptif terhadap kegiatan para auditor seperti berubahnya sistem tradisional menjadi modern, serta pengumpulan sampel yang tidak dibutuhkan lagi dikarenakan dapat langsung berdasarkan populasi. Hak ini mendorong pemikiran baru untuk dapat berkolaborasi terhadap teknologi, dimana teknologi bukanlah sebuah ancaman, melainkan peluang baru untuk terus meningkatkan kapasitas yang dimiliki oleh para auditor. Maka, untuk dapat bekerjasama dengan teknologi, auditor harus bersifat proaktif dan tangkas agar dapat menghasilkan informasi yang jauh lebih memadai.

Agile audit sendiri mulai Kembali terangkat menjadi topik hangat yang trend pada tahun 2019, dimana auditor memperlukan berbagai kemampuan untuk ditingkatkan agar dapat menyesuaikan dengan perubahan yang dihadapi. Deloitte, (2018) menjelaskan bahwa dengan daya kreativitas serta ketangkasan yang dimiliki oleh auditor, dapat mengantarkan hasil yang jauh lebih cepat dan baik yang menyebabkan improvisasi perencanaan audit sesuai dengan kondisi yang terjadi, mendorong tim internal audit dalam mengaudit untuk dapat menyajikan laporan secara berkualitas yang menjamin informasi kepada pemangku kepentingan, mempercepat siklus pengerjaan audit, dan menghasilkan wawasan dan pengetahuan yang bernilai. Internal auditor haruslah berlangkah-langkah lebih maju agar dapat memberikan arahan serta masukan kepada perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan. Maka auditor tidak perlu menunggu hingga akhir periode untuk memecahkan permasalahan yang terjadi, tetapi pada saat terdapat penemuan, auditor dapat menuntaskannya langsung sebelum masalah tersebut dibiarkan lebih lama.

ANM

REFERENSI:

PwC. (2020). Agile Audit. 2(June), 1–9.

Deloitte. (2018). Becoming agile A guide to elevating internal audit’s performance and value. 1–10.