Memasuki masa revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang gencar terjadinya inovasi besar-besaran di dunia perekonomian industri, menyebabkan pertumbuhan teknologi secara pesat. Perkembangan teknologi yang pesat dan cepat mengakibatkan aktivitas yang dijalankan oleh manusia menjadi lebih cepat dan efektif tanpa memakan waktu yang lama. Hal yang serba otomatis ini memberikan kemudahan untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dimana menyebabkan berkurangnya tenaga manusia di masa mendatang (Deniswara et al., 2020). Pak Setiadi Sutanto menyampaikan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, transformasi digital menghasilkan prosedur yang berjalan menjadi serba otomatis yang mengurangi biaya penggunaan serta efisien waktu, sehingga mengurangi kebutuhan terhadap kebutuhan manusia. Pak Gatot Soepriyanto juga berpendapat bahwa memang benar bahwa kehadiran teknologi akan mengurangi profesi yang dijalani manusia atau terjadinya perubahan sistem yang telah berjalan selama ini akan tergantikan oleh teknologi modern.

Dalam acara talkshow tersebut, Pak Gatot menyampaikan bahwa tidak seharusnya para akuntan muda menjadi hilang arah atau bingung dengan masa depan yang tidak pasti akibat kehadiran teknologi. Akuntan dapat memanfaatkan teknologi tersebut sebagai tantangan sekaligus peluang baru untuk dapat mentransformasikan profesi akuntan menjadi berbasis teknologi dengan beralih menjadi business transformer, data navigator, assurance advocate, digital playmaker, dan lainnya, dimana hal ini berdasarkan laporan dari Future of Accountancy in 2020s oleh (ACCA, 2020) yang menjelaskan bahwa dengan adanya peluang baru bagi para akuntan dapat membantu mereka mengasah dan memperbarui kemampuan yang mereka miliki. Pak Manish Gidwani dari ACCA turut mendukung dan menyampaikan lebih jelas perihal peran akuntan di masa depan yang tidak akan punah dan tergantikan sepenuhnya, karena tetap akan membutuhkan peran manusia yang dapat mengomunikasikan informasi dengan menarik melalui penampilan visual yang memadai dan berkualitas.

Oleh karena itu, sebagai pembaruan dan kelanjutan dari era industri 4.0, Indonesia dapat bergerak ke masa society 5.0 yang memfokuskan daya saing secara global melalui tenaga manusia. Saat ini Binus sendiri telah mengadopsi sistem pembelajaran berbasis era 4.0 dan society 5.0 untuk dapat mengembangkan Pendidikan para akuntan muda sejak dini sebagai persiapan untuk dapat beradaptasi dengan benar di dunia transformasi digital.

ANM

Referensi

ACCA. (2020). Future ready: Accountancy careers in the 2020s. 1–72. https://www.accaglobal.com/in/en/professional-insights/pro-accountants-the-future/future_ready_2020s.html

Deniswara, K., Handoko, B. L., & Mulyawan, A. N. (2020). Big data analytics: Literature study on how big data works towards accountant millennial generation. International Journal of Management, 11(5), 376–389. https://doi.org/10.34218/IJM.11.5.2020.037