Archie Nathanael Mulyawan dalam lomba APABEST PAPER 2020, Ikatan Akuntan Indonesia

Profesi akuntan perlu mewaspadai perubahan yang terjadi secara cepat dengan kehadiran teknologi canggih di revolusi industri 4.0. Melalui lomba APABEST PAPER 2020 yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, Archie mempresentasikan hasil paper nya yang menjelaskan bagaimana di masa mendatang profesi akuntan perlu bertransformasi menjadi data scientist dalam rangka mewujudkan society 5.0 era di masa transformasi digital. Membicarakan kebutuhan dan peningkatan kemampuan saja tidak cukup, karena para akuntan saat ini masih belum mengetahui akan menjadi apa mereka di masa mendatang nanti. Walaupun memiliki dorongan untuk meningkatkan kapasitas yang diperlukan, tetapi akuntan harus paham arah yang dapat dijalaninya dimana terdapat beragam hal yang dapat mengubah akuntan untuk dapat mengombinasikan akuntan dengan teknologi seperti business transformer, data scientist and analyst, technology financial services, dan lainnya, yang dalam konteks ini pembahasan yang diutamakan adalah dengan beralih menjadi data scientist.

Data Scientist merupakan sebuah profesi yang sedang menjadi trend secara global di tahun 2000an dengan kemunculan beragam data dalam jumlah besar yang perlu diolah dan dianalisis dengan efektif untuk dapat membangun sebuah konsep secara matang yang memberikan nilai-nilai tambahan sebagai pegangan bagi perusahaan untuk proses pembuatan keputusan. Untuk itu diperlukan berbagai kemampuan seperti pemrograman, pemahaman penggunaan teknologi, perhitungan dan logika yang tingkat lanjut untuk dapat menganalisis suatu data menjadi informasi yang berkualitas bagi perusahaan serta pemangku kepentingan.

Akuntansi merupakan sebuah rangkaian pemeriksaan dan evaluasi seluruh aktivitas operasional perusahaan dengan mengidentifikasi, mencatat pelaporan keuangan, dan menginformasikannya kepada manajemen untuk menginformasikan arus pergerakan perusahaan pada periode tersebut. Informasi tersebut tentunya akan berguna bagi pihak lainnya untuk tetap menaruh kepercayaan kepada perusahaan atau tidak. Oleh karena itu, akuntansi identik dengan data sehingga seringkali akuntansi disebut sebagai “The Owner of Data” baik data tentang keuangan ataupun non-keuangan. Akuntansi bukan hanya terfokus kepada pembukuan dan pencatatan saja, melainkan bagaimana dapat menyajikan informasi dan mengomunikasikannya kepada berbagai pihak untuk menjelaskan laju performa perusahaan di masa kini. Maka akuntan sebagai profesi penunjang utama dalam dunia perekonomian, harus dapat terus memperbarui kemampuan yang dimiliki agar dapat bertahan ditengah persaingan global yang semakin ketat.

Kemajuan teknologi bukan berarti sebuah ancaman bagi akuntan, bila dipandang sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan efektifitas dalam bekerja. Bila dalam revolusi industri 4.0 terfokus terhadap kemajuan dunia industri, dalam society 5.0 terfokus terhadap pengembangan manusia untuk dapat bekerja bersama dengan teknologi yang lebih mengenal dan dapat beradaptasi dengan baik. Keberadaan teknologi akan mengurangi profesi akuntan di masa depan, tetapi tidak akan sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia.

 ANM

REFERENSI:

https://www.kompasiana.com/pakarbigdata811/5da3eaf20d82305b7d5d0772/data-scientist-data-analis-apa-bedanya

https://www.dezyre.com/article/difference-between-data-analyst-and-data-scientist/332#:~:text=%E2%80%9CA%20data%20scientist%20is%20someone,curates%20meaningful%20insights%20from%20data.%E2%80%9D&text=%E2%80%9CA%20data%20scientist%20is%20expected,set%20of%20questions%20from%20data.%E2%80%9D