Esports, CoVid 19, dan Financial Technology
Esports atau electronic Sports menurut Cambridge Dictionary adalah aktivitas bermain game computer dengan lawan dari banyak pemain yang terhubung dengan internet, sering berkaitan dengan uang, dan ditonton oleh player dan penonton lainnya menggunakan internet. Untuk esports sendiri sekarang ini bukan hanya dari sisi komputer game saja, melainkan juga dari mobile (smartphone) esports juga mulai berkembang, khususnya di kawasan Asia. Esports merupakan bagian dari salah satu bidang yang ikut ke dalam Industry 4.0 karena memadukan kemampuan teknologi dari game dengan Artificial Intelligence, bukan hanya dari sisi karakter game, namun sampai ke background sound game tersebut.
Pada masa era Pandemi CoVid-19 ini membuat banyak gamer yang juga pelaku esports berada di rumah karena WFH atau memang dirumahkan dari tempat kerja mereka masing-masing. Banyak dari mereka yang akhirnya membanting setir atau memiliki usaha kedua yaitu sebagai penjual voucher game untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti contohnya salah satu Peserta Pelatihan Online dari Komunitas Baratayuda Challengers Community telah berbagi terkait dengan penjualan Voucher pada saat pandemic. Herry (Komunitas Game dari Madiun) salah satu penjual Voucher menyampaikan bahwa pada masa Pandemi CoVid-19 memang banyak pembeli yang berkurang, namun pada saat masa THR, pembeli voucher meningkat seiring dengan adanya event pada game tersebut.
Selain dari penjual voucher, dari pemain juga mereka menuturkan bahwa mereka memiliki tambahan biaya yang menggantikan biaya lainnya yaitu biasanya mereka gunakan untuk berpegian, digantikan untuk membeli voucher in game dan mereka menyebutnya sebagai Entertainment Cost. Para gamer juga sangat ingin membeli skin kolaborasi yang mereka nanti-nantikan. Dari sisi penjual, tentu saja akan menjadi tambahan dari pendapatan mereka karena banyak yang sudah mengalokasikan biayanya untuk membeli voucher in game.
Dengan adanya aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas jual beli tersebut membuat para penjual dan pembeli harus berinteraksi dengan menggunakan Financial Technology yang terkait dengan e-payment. Metode Pembayaran yang digunakan adalah menggunakan e-payment. Sebelum Pandemipun, terkait dengan transaksi yang ada di dalam komunitas esports, mereka menggunakan e-payment dengan berupa GOPAY, OVO, Link Aja, QR Code BCA, dan metode lainnya sampai juga menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Indonesia.
Pada saat bulan Juni – Agustus 2020 esports juga didominasi dengan banyaknya event esports dengan hadiah yang beragam, dimulai dengan adanya turnamen level guild, charity, bahkan turnamen dengan hadiah miliaran rupiah. Ini menandakan bahwa esports mampu tetap ada walaupun tidak bisa bertemu dengan teman main di satu tempat, namun turnamen online dari rumah masing-masing yang dibantu dengan menggunakan webcam (untuk veritifikasi) dan juga device masing-masing pemain.
Dengan adanya banyak turnamen, maka semakin banyak juga transaksi yang menggunakan FinTech karena kebanyakan pengelola turnamen menggunakan aplikasi FinTech untuk pembayaran administration fee.
Apakah anda tertarik juga untuk masuk ke dalam komunitas esports?
Setiani Putri Hendratno
Comments :