Fungsi Audit Command Language Dalam Mendeteksi Kecurangan Pada Siklus Pengeluaran
Siklus penegluaran merupakan salah satu siklus yang memiliki resiko terjadi kecurangan disamping siklus pendapatan. Auditor harus aware mengenai potensi kecurangan atau salah saji material pada siklus pengeluaran. Resiko kecurangan atau salah saji material yang dapat terjadi antara lain: supplier fiktif, terjadi double payment, pembayaran yang terjadi tanpa otorisasi yang cukup, dan sebagainya
Kecurangan atau fraud harus dapat dideteksi sedini mungkin. Salah satu tools atau alat yang dapat mendeteksi adanya kecurangan tersebut adalah Audit Command Language (ACL). ACL adalah software (perangkat lunak) untuk mengekstrasi dan menganalisis data yang digunakan untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan.
ACL merupakan perangkat lunak interaktif, yang menghubungkan user dengan komputer. ACL membantu auditor untuk menganalisis data klien dengan beberapa fungsi, misalnya: attribute sampling, histogram generation, record aging, file comparison, duplicate checking dan file printing. Dengan sampling data yang besar, ACL digunakan untuk menemukan berbagai penyelewengan atau pola dalam transaksi yang dapat mengindikasikan adanya kelemahan pengendalian atau kecurangan.
Kecurangan itu sendiri dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu: kecurangan dalam laporan keuangan (dilakukan oleh pihak manajemen), korupsi, dan penyalahgunaan asset (dilakukan oleh karyawan). Untuk dapat mendeteksi berbagai kecurangan itu, auditor harus mempunyai pemahaman yang baik atas pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan beserta kelemahan-kelemahannya. Dengan demikian, auditor dapat mengembangkan profil kecurangan untuk mengidentifikasi berbagai karakteristik data yang diperkirakan memiliki skema kecurangan jenis tertentu.
Auditor dapat menggunakan fitur stratify dan classify di ACL untuk mengidentifikasi berbagai karakteristik dan anomali yang terkait dengan prosedur utang usaha. Kedua fungsi ini digunakan untuk mengelompokkan data kedalam interval yang telah ditetapkan, menghitung jumlah record yang masuk ke setiap interval tersebut, dan mengakumulasi nilai keuangan untuk setiap interval tersebut. Fitur stratify juga dapat digunakan dalam mengaudit akun gaji dan akun terkait lainnya, yang biasanya dilakukan untuk melihat kelengkapan dan akurasinya, terutama akan melibatkan berbagai prosedur analitis dan kajian atas pengeluaran kas yang dilakukan dalam periode berikutnya. Auditor harus menguji akurasi matematis ringkasan gaji dan menelusuri total record penggajian serta akun-akun dalam buku besar. Fitur Stratify ACL dapat membantu auditor mendeteksi tren yang tidak wajar dan saldo abnormal dalam file penggajian. Akan tetapi, uji substantive atas perincian saldo biasanya tidak akan dilakukan pada akun beban penggajian kecuali jika prosedur analitis atau kelemahan dalam pengendalian internal menunjukkan adanya pengujian tambahan.
Auditor juga dapat mengkaji harga faktur yang akurat dengan menggunakan fungsi join, yaitu sebuah fasilitas dalam ACL yang dapat menggabungkan dua file sekaligus dengan mendeteksi kelainan isi record. Membandingkan harga di faktur pemasok dengan harga pada pesanan pembelian aslinya, memberikan bukti yang menguji penilaian pihak manajemen mengenai akurasi. Penyimpangan yang signifikan dalam jumlah antara perkiraan harga dengan harga yang sesungguhnya dibebankan, mungkin disebabkan oleh kesalahan administrasi, kegagalan mengkaji dokumen pendukung sebelum menyetujui pembayaran, atau staf bagian utang usaha melewati otoritasnya dalam menangani penyimpangan harga tersebut. Biasanya, auditor memverifikasi akurasi harga dengan membandingakan harga pada faktur dengan harga pada pesanan pembelian, hanya berdasarkan sampel. ACL memungkinkan auditor untuk membandingkan berbagai harga yang dibebankan di setiap faktur dalam periode yang sedang dikaji. Menguji akurasi harga melibatkan pencocokan record dari kedua file tersebut menggunakan fitur join ACL.
Dalam mengkaji cek ganda ke pemasok kesalahan, fungsi program computer; kesalahan entri data; dan kegagalan pengendalian otorisasi biasanya adalah akar dari masalah duplikasi pembayaran. Akan tetapi kadang semua ini adalah hasil dari kegiatan pemasok yang tidak jujur, yang mencoba untuk melanggar pengendalian internal dengan mengirim dua faktur pemasok dengan nomor faktur berbeda untuk pembelian yang sama. Auditor dapat mengujiduplikasi record dalam sebuah file yang besar dengan menggunakan fitur duplicate ACL.
BLH
Comments :