Apa sajakah kelebihan dari teknika audit berbantuan computer ini?

Kelebihan atau manfaat TABK ?

Kelebihan :

  • Untuk database yang berisikan ribuan transaksi, yang tidak mungkin dilakukan dengan cara manual, maka TABK sangat membantu untuk memfokuskan audit.
  • TABK mampu memeriksa 100% seluruh transaksi dalam sebuah database.
  • TABK mampu memberikan informasi untuk analisis data dan melihat profil data.
  • Waktu untuk proses audit lebih cepat

Manfaat :

  • Pengujian rincian transaksi dan saldo-seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk menguji semua (suatu sampel) transaksi dalam file komputer;
  • Prosedur review analitik-seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk mengidentifikasi unsur atau fluktuasi yang tidak biasa;
  • Pengujian pengendalian (test of control) atas pengendalian umum sistem informasi komputer-seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program (program libraries);
  • Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer -seperti, penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah diprogram;
  • Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda record-nya dan berbeda formatnya;
  • Mengelompokkan data berdasarkan kriteria tertentu;
  • Mengorganisasi file, seperti menyortasi dan menggabungkan;
  • Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran;
  • Membuat persamaan dengan operasi rasional logika (contoh: AND; OR; =; <>; <; >; IF).

Kekurangan TABK

Namun demikian, Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) juga tidak terlepas dari adanya kekurangan. Sekalipun TABK/CAATT merupakan teknik audit modern dengan berbagai kelebihan dibandingkan dengan audit secara manual, namun tetap harus diakui bahwa audit dengan teknik ini tetap mempunyai keterbatasan.

Keterbatasan tersebut diantaranya adalah tidak adanya “peluru perak” dalam mengembangkan keahlian penguasaan software-software Generalized Audit Software (GAS) terhadap staf audit. Software-software tersebut pada umumnya harus dipelajari dalam waktu yang lama, sehingga sebuah KAP yang menginginkan staf-stafnya mahir dalam penguasaan software-software GAS ini harus “menginvestasikan” dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membekali mereka dengan serangkaian pelatihan-pelatihan penggunaan software ini. Pada beberapa kasus, pelatihan-pelatihan tersebut malah menjadi percuma karena tidak langsung dipraktekkan pada audit yang dilakukan. Hal ini karena untuk menjadi mahir, software-software ini menuntut pengembangan dan pemeliharaan keahlian secara berkelanjutan.

BLH