Pandemic Covid-19 pertama kali terdeteksi di Negara China pada awal Desember 2019 dimana terdapat banyak masyarakat yang pergi ke rumah sakit Wuhan dengan gejala penyakit yang terlihat asing. Dikutip dari CNN, Covid-19 sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, virus tersebut biasa ditemukan pada hewan seperti ayam, tikus, sapi, dan kelelawar. Kemudian, berdasarkan info (Detik News) sebuah penelitian yang diterbitkan pada Bulan Februari menyebutkan bahwa Covid-19 berasal dari kelelawar yang memiliki 96% genetik yang mirip dengan virus corona yang saat ini menginfeksi orang diseluruh dunia. Terkait pernyataan penelitian sebelumnya, (Liputan6) menyampaikan studi terbaru bahwa hewan trenggiling justru menjadi inang utama dari Covid-19. Peredarannya yang meluas di pasar gelap membuat virus tersebut semakin mudah menyebar. Namun yang mengejutkan adalah bahwa virus pada trenggiling mengandung beberapa daerah genom yang sangat erat kaitannya dengan virus manusia. Tetapi, walau terdapat banyak studi serta penelitian yang berlangsung, asal-usul virus tersebut masih belum diketahui hingga saat ini.

Walaupun Covid-19 menyebar pertama kali di China, saat ini virus tersebut telah menyebar ke seluruh dunia dan berdampak sangat besar terhadap perkembangan perekonomian dunia. Negara-negara G20 (Group of Twenty Finance Ministers and Central Bank Governors) yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Uni Eropa, China, dan lainnya, menyatakan salah satu ancaman yang dihadapi seluruh dunia adalah modal yang keluar alias capital flight yang dialami sejumlah negara. Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Indonesia menyampaikan hal ini adalah hal yang belum pernah terjadi dan akan menjadi salah satu terobosan untuk mencegah negara-negara yang tadinya tidak mengalami masalah akan mengalami risiko dari sisi foreign exchange maupun likuiditasnya. IMF (International Monetary Fund) bahkan memprediksi jika ekonomi global tumbuh negatif pada tahun 2020. Angka ini jauh dibawah dari angka proyeksi sebelumnya dimana ekonomi global diprediksi akan tumbuh sebesar 3%. Selain itu, Covid-19 menyebabkan dampak perekonomian Indonesia terhadap perdagangan komoditi dan pariwisata yang menurun drastis.

Tidak berhenti sampai disitu, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) menyebutkan Covid-19 berdampak pada sektor ekspor impor Indonesia dengan China dimana ekspor migas pada Bulan Janurari 2020 mengalami penurunan sebesar 41%. Begitu juga dengan impor buah-buahan dari China menurun sebesar 78,88% dari US$ 160,4 juta menjadi US$ 33,9 juta dikarenakan Covid-19. Selanjutnya impor komoditas mesin-mesin pesawat mekanik mengalami penurunan sebesar 11,24%, besi dan baja sebesar 10,97% dan mesin peralatan listrik sebesar 1,79%. Maka, Suhariyanto selaku Kepala BPS menyebut deficit neraca dagang RI dengan China turun menjadi US$ 1,84 miliar pada Januari 2020. Belum lagi pemerintah mengeluarkan anggaran untuk lockdown jika situasi terus memburuk yang tentunya anggaran yang disiapkan termasuk untuk memastikan ketersediaan sumber daya seperti bahan makanan. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak mengalami kepanikan ketika situasi lockdown diberlakukan.

Berdasarkan pernyataan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Indonesia (CNN Indonesia) dampak penyebaran Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia akan lebih kompleks dan melebihi krisis yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008-2009. Hal ini terjadi karena Covid-19 tidak diketahui kapan akan berhenti dan hanya bisa diprediksi. Oleh karena itu, pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan aktivitas dari rumah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Akibatnya, aktivitas ekonomi terganggu karena mayoritas masyarakat kini berada di rumah. Berbagai pusat perbelanjaan pun memutuskan untuk menutup sementara operasionalnya, sehingga pendapatan manajemen dan berbagai tenant pun otomatis menurun.

Sebagai masyarakat yang baik sudah menjadi kewajiban untuk mematuhi aturan negara seperti tetap melakukan pekerjaan dirumah dan menjaga kebersihan. Kebersihan merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya penyebaran Covid-19 antar manusia. Tetap menjaga kebersihan dengan membersihkan diri bila terpaksa keluar rumah, rajin mencuci tangan agar terhindar dari bakteri dan kuman, dan menjaga jarak dengan teman ataupun manusia lainnya (Social Distancing) agar dapat membantu meredakan penyebaran Covid-19. Wwalaupun berdiam dirumah bukan berarti menjadi tidak produktif. Banyak hal-hal lain yang bisa dilakukan seperti berkumpul dengan keluarga, melakukan pencarian dan penelitian untuk mengetahui lebih banyak perkembangan dunia, dan menikmati waktu untuk beristirahat.

ANM

REFERENSI

https://katadata.co.id/berita/2020/02/17/bps-virus-corona-sebabkan-ekspor-dan-impor-indonesia-tiongkok-turun

https://bisnis.tempo.co/read/1320148/dampak-corona-bps-impor-indonesia-turun-1869-persen

https://news.detik.com/berita/d-4966701/asal-usul-virus-corona-berasal-dari-mana-sebenarnya

https://www.liputan6.com/global/read/4208382/bukan-kabur-dari-lab-di-wuhan-ini-sumber-virus-corona-covid-19

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190628125947-4-81355/berikut-sejumlah-fakta-menarik-tentang-organisasi-g20

https://economy.okezone.com/read/2020/03/28/20/2190520/komentar-sri-mulyani-soal-dampak-covid-19-ke-ekonomi-ri

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200406193647-532-490944/sri-mulyani-sebut-dampak-virus-corona-melebihi-krisis-1998