Kasus Enron di tahun 2000-an mengubah tata kelola perusahaan di Amerika secara signifikan. Kasus tersebut juga menandai pentingnya whistle-blowing system yang baik yang dapat membantu memberikan sinyal-sinyal mengenai ketidakberesan suatu organisasi. Namun, apakah dampak adanya whistle-blowing system terhadap manipulasi akuntansi?

Penelitian di dalam artikel ini mencoba untuk melihat dan mencari bukti secara empiris apakah adanya whistle-blowing system mempunyai dampak pencegahan fraud akuntansi berupa salah saji dalam pelaporan keuangan dan tax aggressiveness. Dataset penting yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus-kasus yang melibatkan whistle blowing oleh pegawai/karyawan dari tahun 2003 sampai dengan 2010 melalui Freedom of Information Act (FOIA).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum terjadinya tuntutan, perusahaan yang mempunyai kasus yang melibatkan whistle-blowing lebih banyak mengalami salah saji dalam pelaporannya dibandingkan dengan perusahaan control, namun sesudah terjadinya tuntutan, perusahaan tersebut lebih sedikit mengalami salah saji dalam pelaporannya. Peneliti menyimpulkan bahwa whistle-blowing tersebut membuat efek jera sehingga perusahaan lebih hati-hati terhadap manipulasi akuntansi.

Menarik bukan? Silakan digali lebih jauh mengenai artikel ini

Wilde, J. H. (2017). The deterrent effect of employee whistleblowing on firms’ financial misreporting and tax aggressiveness. The Accounting Review92(5), 247-280.

#accountingresearchcorner #auditquality #auditor

HK

Image Source: Google Image