Sustainability report dalam decade terakhir menjadi perhatian perusahaan karena Sustainability reporting dipercaya dapat meningkatkan imej perusahaan dan keberadaan perusahaan dalam hubungan sosial dengan lingkungannya. Namun demikian, kualitas dari sustainability report diragukan oleh beberapa pihak karena pelaporan tersebut cenderung bias dan terlalu optimis serta jauh dari keandalan pelaporan yang seharusnya memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan mengenai lingkungan dan sosial. Hal ini menimbulkan adanya permintaan akan jasa asurans terhadap pelaporan sustainability yang diharapkan mampu meningkatkan kredibilitas pelaporan tersebut. Jasa asurans terhadap pelaporan sustainability diharapkan meminimalisir asimetri informasi yang terjadi.

Penelitian dalam artikel di bawah ini mencoba mengeksplor lebih dalam mengenai bagaimana pelaku pemberi jasa asurans melihat dan mengelola isu-isu etik dalam pelaksanaan jasa asurans terhadap sustainability report. Penelitian ini memperoleh datanya menggunakan metode semi-structured interview dengan agen-agen yang menyediakan jasa asurans atas sustainability report. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masalah etik yang diamati melibatkan empat aspek yang saling terkait yaitu (1) komersialisasi yang mendasari penyediaan jasa asurans atas sustainability report, (2) sifat simbolis dari proses verifikasi sustainability report, (3) saling ketergantungan antara jasa audit dengan jasa konsultasi, dan (4) keakraban antara penyedia jasa asurans dan perusahaan yang diaudit sehingga mempengaruhi independensi.

Lebih jauh mengenai artikel ini silakan digali lebih dalam di

Boiral, O., Heras-Saizarbitoria, I., Brotherton, M. C., & Bernard, J. (2019). Ethical issues in the assurance of sustainability reports: Perspectives from assurance providers. Journal of Business Ethics159(4), 1111-1125.

#accountingresearchcorner #sustainability report

HK

Image Source: Google Image