Peran Artificial Intelligence Dalam Akuntansi
Artificial Intelligence merupakan kecerdasan buatan dengan simulasi dalam mesin yang diprogram untuk menyerupai proses kecerdasan manusia dan meniru tindakannya, sehingga system sekarang mampu berpikir serupa dengan manusia secara sistematis dan lebih cepat, sehingga output dapat dihasilkan seketika itu juga.Proses-proses ini termasuk dalam pembelajaran (perolehan informasi dan aturan untuk menggunakan informasi), penalaran (menggunakan aturan untuk mencapai perkiraan kesimpulan yang pasti) dan persepsi. Hadirnya teknologi ini sudah mulai menghapus dan mempersempit beberapa lapangan pekerjaan pada semua perusahaan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari AI:
Kelebihan dari Artificial Intelligence:
- Bersifat permanen, tidak berubah (tergantung pada sistem komputer dan program).
- Dapat menyimpan berbagai informasi atau data tanpa adanya batasan (dapat disesuaikan dengan kebutuhan)
- Penggunaan waktu yang lebih efisien serta akurat dalam mengerjakan suatu pekerjaan (dalam sistem kerjanya)
- Kemampuan memecahkan masalah yang kompleks serta meningkatkan produktivitas pekerjaan
- Bisa menduplikasi dan mentransfer suatu kemampuan dengan mudah dari satu komputer ke komputer lain
Kelemahan Artificial Intelligence:
- Kecerdasan yang ada pada Artificial Intelligence tergantung pada apa yang diinput oleh programer (terbatas pada suatu program)
- Terbatas berdasarkan sample-sample yang di input, tidak bisa berinovasi atau tidak bisa menciptakan hal yang baru
- Tidak memiliki Common Sense. Common Sense adalah kemampuan yang tidak hanya sekedar memproses sebuah informasi, melainkan mengerti akan informasi tersebut
- Tidak memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan, pengembangan pengetahuan pada AI tergantung pada sistem yang dibangun.
Artificial intelligence sudah mulai digunakan dalam dunia akuntansi dan juga mulai diterapkan dalam beberapa bidang, contohnya:
1. Audit
Dengan menggunakan Komputerisasi, AI tersebut dapat dengan mudah memeriksa lebih teliti serta melakukan analisa data dalam jumlah besar (Big Data) dan meringkasnya dengan waktu yang cepat. Hal ini dapat menghemat waktu auditor karena tidak perlu menggunakan metode sampling serta meringankan pekerjaan akuntan.
2. Manajemen Risiko
Dengan bantuan AI, perusahaan dapat mengenal bentuk data atau angka yang berbeda. Selain itu, AI dapat menganalisa teks serta menemukan perbedaan guna mengungkap adanya kasus penipuan serta kecurangan.
3. Rekonsiliasi Vendor
Pengolahan faktur, penjualan, data biaya dapat dilakukan secara otomatisasi sehingga mempermudah pekerjaan. Selain otomatisasi, AI juga membuka pekerjaan dengan perusahaan akuntansi yang dapat memfasilitasi berbagai pekerjaan untuk orang yang memiliki keahlian dan fleksibilitas untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang terus berubah.
4. Peraturan pada penyesuaian dan pelaporan
AI akan banyak berperan dalam sistem tata regulasi yang berjalan seperti mengatur data mengenai portofolio investasi dengan regulasi sekaligus peraturan dalam organisasi.
5. Analisis Trend
AI membantu akuntan dengan mengumpulkan data dan menganalisanya sehingga menghasilkan hasil prediksi yang berkualitas berdasarkan data tersebut sehingga dapat memberikan nilai tersendiri kepada klien. AI memiliki fokus yang lebih luas pada bagaimana analisis data menggunakan teknologi tersebut dapat mengubah cara keputusan bisnis yang kritis dibuat.
BLH
Image Source: Google Image
Comments :