Hasil gambar untuk KEMENKOP DUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA DI BATAM

BATAM – Kementerian Koperasi dan UKM mendukung penuh keinginan Kota Batam untuk memperluas fokus daerah tersebut dari sektor industri ke sektor pariwisata. Pengembangan sektor pariwisata di Kota Batam akan menumbuhkembangkan sektor usaha kecil dan menengah serta koperasi.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Setyowati, dalam acara Koordinasi dan Sosialisasi Program Strategis di Batam, Selasa (23/5). “Batam ini sangat strategis. Dengan pengembangan sektor UMKM, saya yakin Batam akan berkembang cepat. Koperasi di Batam juga bertumbuh,” kata Yuana.

Ia menjelaskan, Batam juga memiliki modal sosial yang bagus untuk mengembangkan sektor pariwisata. Daerah tersebut multi etnis dan ras yang juga merupakan daya tarik tersendiri. Karena itu, pengembangan sektor pariwisata oleh Kota Batam hanya penegasan kembali atas apa yang sudah ada sejak lama.

“Batam memiliki banyak potensi. Ada ribuan pulau yang bisa dikembangkan untuk menarik wisatawan. Wisatawan itu tidak bisa datang kalau tidak ada produk unggulan di Batam. Produk unggulan itulah yang menjadi domain UMKM,” tegas Yuana.

Pihaknya siap memberi bantuan apapun yang diminta oleh Kota Batam dalam upaya mengembangkan sektor koperasi dan UMKM di Batam. Karena itu, ia meminta agar sejak dini berkonsentrasi sektor mana saja yang harus diarahkan untuk dikembangkan ke depan.

Dalam kesempatan tersebut, Yuana juga menyinggung UMKM di daerah bencana alam. Selama ini UMKM penerima kredit yang terkena bencana alam hanya mendapat penangguhan pembayaran dalam jangka waktu tertentu. “Bayangkan beratnya hidup orang saat itu. Sudah terkena bencana, masih harus membayar kreditnya,” katanya.

Hingga saat ini belum ada perlakuan khusus dari pihak perbankan pemberi kredit terhadap pelaku UMKM yang terkena imbas bencana alam. Menurut Yuana, hal ini penting untuk dipikirkan ke depan.

Walikota Batam, Muhamad Rusdi, mengatakan selama ini Batam dikenal sebagai kota industri dan dagang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir setidaknya ada 22 perusahan yang gulung tikar dan mengakibatkan pengangguran sebanyak 200.000 orang. Batam yang multi ras dan etnis, katanya, memiliki berbagai macam persoalan, tidak hanya soal tuntutan gaji buruh yang mengakibatkan pemodal keluar dari Batam.

Salah satu cara yang ditempuh pemerintah kota Batam saat ini adalah dengan menggali kembali sektor pariwisata yang sebelumnya tidak banyak digarap. Namun, tantangan menjadi Batam sebagai destinasi wisata tidak akan mudah. “Kota Batam ini sudah tidak indah, tidak terawat. Batam ini sudah kotor. Tapi, saya ingin Batam jadi kota destinasi wisata,” tegas Muhamad Rusdi.

Saat ini pihaknya tengah membenahi berbagai macam sektor pendukung, mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, listrik dan sebagainya. Ia mengatakan perbedaan pendapat dengan pemerintah provinsi aalah hal biasa dalam mengelola daerah. Namun, ia tegaskan kalau dirinya adalah penanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Kota Batam.

“Saya punya tanggung jawab pada seluruh wilayah Kota Batam. Rakyat saya adalah warga Kota Batam. Yang mendemo saya adalah warga Kota Batam. Tidak ada urusan dengan Gubernur di Provinsi,” tegasnya.

Kepada warganya, Muhamad Rusdi meminta untuk selalu menjaga kebersihan dan kooperatif dalam menjaga ketertiban bersama. Berbagai tempat kumuh di Batam, sesuai janji kampanyenya, akan ditata agar lebih rapi, sehat dan ramah lingkungan. “Kita targetkan tahun depan (2018) 2,5 juta wisatawan masuk ke Batam,” katanya.

Meski memprioritaskan sektor pariwisata, selama dirinya memerintah sektor industri dan perdagangan tak cuma dijaga tetapi terus ditingkatkan. Ia yakin dengan pengembangan tiga sektor tersebut Kota Batam akan lebih berkembang secara terarah ke depannnya.

Batam, 23 Mei 2017

Humas Kementerian Koperasi dan UKM

http://www.depkop.go.id/read/kemenkop-dukung-pengembangan-pariwisata-di-batam

MA

Image sources : Google Image