PR No: 101/BEI.KOM/11-2018
KPEI-005/SPE-PR/1118
PR-007/KSEI/KPE/1118

3 Desember 2018

Jakarta – Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar dan memiliki berbagai macam potensi yang menarik untuk tujuan investasi di dunia. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari USD1 triliun (trillion dollar club), Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan PDB terbesar di ASEAN dan urutan ke-4 sebagai negara dengan PDB terbesar se-Asia, sesuai data dari Internasional Monetary Fund (Oktober 2018). Selain itu, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2050 mendatang setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India, dan Amerika Serikat (AS) berdasarkan analisis dari Price Waterhouse Coopers (PwC 2017: Indonesia Akan Menjadi Negara dengan Perekonomian Terbesar ke-4 di 2050).

Dengan potensi dan pencapaian ekonomi Indonesia tersebut, baik Pemerintah maupun industri terkait lainnya perlu menjaga kinerja perekonomian nasional dengan mengantisipasi tantangan yang ada, khususnya ketidakpastian perekonomian global. Saat ini, situasi ekonomi global dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah, yang menjadikan pasar keuangan AS relatif lebih menarik dibandingkan emerging markets. Di sisi lain, perang dagang yang terjadi antara AS dan RRT serta pengaruhnya terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi global juga turut meningkatkan volatilitas di pasar keuangan.

Melihat kondisi yang ada dan dikarenakan industri pasar modal merupakan salah satu cerminan dan indikator perekonomian suatu negara, industri Pasar Modal Indonesia diharapkan dapat menjaga kinerjanya, serta turut mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sebagai upaya untuk mendukung hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) kembali menyelenggarakan acara CEO Networking 2018 yang diperuntukkan bagi CEO dari Stakeholders di Pasar Modal Indonesia dengan mengusung tema “Embrace Networking & Synergy to Compete Globally”. Acara yang juga merupakan rangkaian HUT ke-41 Pasar Modal Indonesia ini diselenggarakan pada hari ini, Senin (3/12) di Ballroom 1 & 2, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place.

Acara CEO Networking 2018 ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan wawasan (horizon) para CEO dari Stakeholders Pasar Modal Indonesia untuk dapat bersinergi dan menggali potensi dari perkembangan ekonomi dalam mendukung kegiatan usaha perusahaan dan secara berkesinambungan mendukung kemajuan Pasar Modal Indonesia.

Dibuka dengan laporan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dan laporan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution, acara CEO Networking 2018 ini juga mendapatkan pemaparan Keynote Speech oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Acara ini dihadiri oleh CEO Stakeholders di Pasar Modal Indonesia, yaitu Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, Perusahaan Binaan IDXIncubator, Bank Kustodian, Manajer Investasi, Selling Agent serta perwakilan Asosiasi, Investor Institusi, dan Stakeholders Pasar Modal Indonesia lainnya.

Acara CEO Networking 2018 dilanjutkan dengan Talk Show yang menghadirkan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dengan tema diskusi “Strategi Memperkuat Daya Saing Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global” yang dimoderatori oleh Kania Sutisnawinata.

Masih dalam rangkaian acara CEO Networking 2018, diadakan Inspiring Luncheon pada siang harinya dengan menghadirkan Founder of Triputra Group Theodore Permadi Rachmat yang menceritakan Success Story of Triputra Group agar dapat menjadi inspirasi, serta memicu para CEO Perusahaan Tercatat untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan tetap menerapkan Good Corporate Governance.

Acara CEO Networking 2018 ditutup dengan pemberian IDX Appreciation dengan pemenang dan kategori sebagai berikut:

  1. Perusahaan Tercatat Saham Terbaik Kategori Kapitalisasi Pasar di atas Rp10 Triliun :
    PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
  2. Perusahaan Tercatat Saham Terbaik Kategori Kapitalisasi Pasar di bawah Rp10 Triliun :
    PT Sri Rejeki Isman Tbk.
  3. Perusahaan Tercatat Obligasi Terbaik Kategori Perusahaan Publik : PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
  4. Perusahaan Tercatat Obligasi Terbaik Kategori Perusahaan Non-Publik : PT Angkasa Pura II (Persero)
  5. Anggota Bursa Terbaik Kategori Kinerja Keuangan : PT Panin Sekuritas Tbk.
  6. Anggota Bursa Terbaik Kategori Aktivitas Transaksi : PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
  7. Anggota Bursa Terbaik Kategori Pertumbuhan Investor : PT Mandiri Sekuritas
  8. Penjamin Emisi Terbaik Kategori Aktivitas Penjaminan : PT Mandiri Sekuritas
  9. Penjamin Emisi Terbaik Kategori Nilai Penjaminan Saham : PT Mandiri Sekuritas
  10. Penjamin Emisi Terbaik Kategori Nilai Penjaminan Obligasi : PT Indo Premier Sekuritas
  11. Manajer Investasi Terbaik : PT Mandiri Manajemen Investasi

Dengan semakin meningkatnya sinergi antar pelaku pasar, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan Pasar Modal Indonesia dan menyemarakkan perdagangan saham di Pasar Modal Indonesia.
Ke depannya, Pasar Modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.

Demikian untuk diketahui publik.

 

DIVISI KOMUNIKASI PERUSAHAAN
PT BURSA EFEK INDONESIA

sumber : https://www.idx.co.id/berita/press-release-detail/?emitenCode=1015