Sesi 6 pada hari kedua Kongres XIII IAI tanggal 12 Desember 2018 membahas tentang Etika dan Integritas profesional dalam membangun negeri. Hadir dalam sesi ini tiga orang pembicara yaitu budayawan Ahmad Sobari, seniman Slamet Raharjo, dan Ketua KJA IAI yang juga mantan atlet anggar nasional Tia Adityasih. Diskusi ini dipandu oleh Chris Kuntadi anggota Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI.

Mengenai etika dan integritas profesional, Ahmad Sobari menjelaskan bahwa selama ini etika dan integritas profesional seringkali hanya berkutat pada yang tertulis saja dan mengabaikan integritas yang lain yaitu integritas personal, integritas moral dan integritas sosial. Dengan demikian integritas profesional saja tidak cukup untuk menjadi profesi yang sejati. Kesejatian profesional juga mencakup kesalehan, kejujuran, dan keadilan. Kesalehan, beliau menambahkan, yang dimaksud di sini bukan kerajinan menjalankan ibadah. Kesalehan menjalankan ibadah adalah kesalehan pribadi yang terkait dengan Tuhan, sedangkan yang dimaksud di sini adalah kesalehan terhadap sesama manusia yang menjadi dasar keadilan dan kejujuran dalam setiap aspek hidupnya.

Slamet Raharjo menambahkan bahwa setiap profesi seperti mengendarai mobil. Secara teknis, semuanya mempunyai “rem” masing-masing, yang tertuang dalam manual atau handbook-nya. Bahkan seorang seniman yang sejati walaupun merdeka dan lebih bebas, juga tetap mempunyai batasan-batasan, yaitu pertanggungjawaban terhadap hati nuraninya.

Pembicara ketiga, Tia Adityasih berbagi pengalamannya dalam mengelola klub anggar untuk menghasilkan atlet-atlet anggar yang diharapkan mampu berkiprah di kancah internasional. Menurut Tia, seleksi dan pelatihan yang baik diperlukan untuk memperoleh hasil terbaik. Demikian juga profesi akuntansi, pungkasnya.

-HK-