Apakah yang disebut dengan skema Ponzi ini?

Skema Ponzi sebenannrnya adalah skema penipuan investasi yang sudah lama, sudah sekitar kurang lebih seratus tahun, namun masih saja ada pelaku dan korbannya. Skema ini pertama kali dilakukan oleh Carlo Ponzi seorang imigran di Amerika Serikat asal Italia pada awal abad ke 20, tahun 1900an. Ponzi menjanjikan investasi dengan tingkat pengembalian/rate of return sebesar 50% dalam waktu 45 hari.

Bagaimana cara kerja skema Ponzi?

Skema Ponzi menjanjikan investasi dengan tingkat pengembalian yang sangat besar dan tidak masuk akal. Contohnya seperti yang dilakukan Carlo Ponzi yaitu dengan memberikan rate of return sebesar 50% dalam 45 hari atau 100% hanya dalam waktu 90 hari. Jika sebuah investasi yang benar, maka dana masyarakat yang dikumpulkan dari menjual produk investasi, akan dikelola agar menghasilkan keuntungan. Dana tersebut dapat dikelola dalam bisnis, atau diputar di pasar modal atau pasar uang untuk mendapatkan capital gain. Namun apa yang dilakukan oleh Ponzi? Ponzi membayar nasabahnya dengan uang yang disetorkan oleh nasabah berikutnya, dan nasabah yang berikutnya tersebut dengan uang yang disetorkan nasabah yang berikutnya lagi. Jadi kalau digambarkan, bentuknya akan seperti piramida.

Mengapa orang dapat terjebak dalam skema Ponzi?

Skema Ponzi mengandalkan referensi dan testimoni dari nasabah-nasabah awal yang menyetorkan dana kepada pelaku fraud skema Ponzi dan telah mendapatkan tingkat pengembalian invsetasi sesuai dengan yang dijanjikan. Mereka para nasabah yang sangat bergembira tersebut kemudian menceritakan pengalamannya kepada saudara, rekan, dan koleganya. Dikarenakan ada saksi dan buktinya, maka saudara, rekan dan koleganya percaya dan ikut bergabung juga.

Bagaimana akhir dari skema Ponzi?

Akhir dari skema Ponzi adalah ketika nasabah yang bergabung sudah sangat banyak, nasabah yang ikut belakangan sudah tidak dapat terbayar lagi dana yang diinvestasikan maupun rate of returnnya, dikarenakan dana yang ada biasanya telah diambil oleh pelaku bisnis investasi Ponzi ini. Maka sejumlah besar nasabah yang tidak mendapat hasil investasi baru menyadari bahwa mereka telah tertipu, kemudian melaporkan produk investasi tersebut kepada pihak yang berwajib.

Bagaimana mendeteksi Skema Ponzi?

Skema Ponzi sebenarnya sangat mudah dideteksi, yaitu dengan melihat apakah besarnya rate of return yang ditawarkan masuk akal atau tidak. Kita dapat membandingkannya dengan rate of return yang dikeluarkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau rate of return produk investasi seperti deposito, reksa dana yang ada di pasaran. Kita juga dapat memeriksa legalitas produk investasi tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun demikian mengapa masih banyak orang yang menjadi korban dalam skema Ponzi? Karena siifat ketamakan manusia yang menginginkan mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat, membuat orang tergoda untuk menginvestasikan dananya.

BLH