Pada saat kita menarik uang di ATM ada petunjuk yang menjadi pedoman dalam melakukan transaksi, dengan petunjuk tersebut semua orang akan dapat melakukan transaksi dengan mudah. Pada saat kita melakukan sistem pembelian tiket online, registrasi online, pembayaran uang kuliah secara online,reservasi hotel online terdapat petunjuk-petunjuk yang mudah di ikuti oleh pengguna. Pada saat karyawan PT PLN menerima pembayaran pelanggan menggunakan aplikasi online terdapat petunjuk-petunjuk yang mudah di ikuti oleh karyawan tersebut. Pada saat karyawan PT Sarinah menerima transaksi pembayaran pelanggan menggunakan aplikasi online terdapat petunjuk-petunjuk yang mudah di ikuti oleh karyawan tersebut. Pada saat karyawan PT Telkom menerima transaksi pembayaran pelanggan menggunakan aplikasi online terdapat petunjuk-petunjuk yang mudah di ikuti oleh karyawan tersebut. Dengan adanya petunjuk-petunjuk tersebut maka sistem ease to use.

Karakteristik sistem informasi berkualitas menurut DeLone dan McLean (1992) adalah ease to use, system flexibility dan ease of learning. McLeod (2008:43) melibatkan accurate, timely, relevance dan completness sebagai dimensi kualitas informasi. Sadera et al., (2004) menambahkan untuk mengukur kualitas sistem informasi akuntansi yaitu dengan ease to use, ease of learning, user requirements, system features, system accuracy, flexibility, sophistication, integration, dan customization. Varum Grover et al,. (2005) mengembangkan pengukuran kualitas sistem dalam 5 (lima) dimensi yaitu kemudahan penggunaan (ease to use), konsistensi interface pengguna (user interface consistency), keterpeliharaan (maintability), waktu tanggap (respon time) dan reliabilitas sistem (system reliability).

Menurut Jones dan Teevan (2007: 199) ease to use adalah berhubungan dengan upaya pengguna dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Easy to use sangat erat kaitannya dengan efisiensi dalam menggunakan software. Selanjutnya menurut Guriting dan Ndubisi (2006: 7) ease of use mengacu pada bagaimana sistem dapat berinteraksi secara jelas dan dapat dimengerti oleh pengguna. Lebih lanjut dijelaskan oleh Leung (2003:393) mengatakan bahwa ease to use berhubungan secara signifikan dengan usefulness, dan usefulness berkorelasi dengan intention to use. Dapat diartikan bahwa jika sistem ease to use (mudah digunakan) maka pengguna akan merasakan kebermanfaatan atas sistem tersebut kemudian termotivasi untuk menggunakannya dan pada akhirnya akan mengarah pada perilaku penggunaan sistem. Dimensi ease to use adalah sistem friendly (bersahabat) dan ease to use (sistem mudah digunakan) (Khosrow-Pour, 2003: 159).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan ease to use (mudah digunakan) yaitu seberapa jelas dan dapat dimengerti sistem informasi akuntansi oleh pengguna (Leung, 2003: 393; Peter, 2008; Jones dan Teevan, 2007: 199).

 

BY : MY