Rasio harga laba mengukur seberapa banyak para investor bersedia membayar untuk setiap dollar dari laba yang dilaporkan.
Pada tingkat pendapatan saat ini, seorang investor “memperoleh” uangnya kembali dalam 8,7 tahun, baik dalam bentuk dividen maupun peningkatan nilai buku, jika bukan nilai pasar.
Rasio yang rendah berarti para investor tidak akan mau membayar terlalu banyak untuk selembar saham. Para pemegang saham potensial akan berfikir bahwa perusahaan terlalu riskan. Namun demikian, jika seorang investor menginginkan saham ini dan yakin bahwa saham ini akan berkembang, maka semakin rendah rasio akan semakin baik bagi investor tersebut. Rasio yang rendah bias juga berarti belum berkembangnya pasar yang baik untuk saham ini.
Rasio yang tinggi membuat para investor yakin bahwa perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan yang potensial tinggi, jika hal-hal lainnya tetap. Namun jika rasionya terlalu tinggi, investor mungkin akan mencari sesuatu yang lebih beralasan.
Rasio ini dan berbagai rasio lainnya dalam bagian ini memberikan suatu indikasi bagi manajemen mengenai apa yang dipikirkan oleh para investor tentang perusahaan kinerjanya saat ini, di masa lalu, dan di masa mendatang. Pada umumnya, jika seluruh rasio memperlihatkan kinerja yang baik dan stabil, maka nilai sahamnya akan tinggi.
Disarikan dari buku: Dasar-dasar Analisis Keuangan, Penulis: James O. Gill, Hal: 73.
Source : http://keuanganlsm.com/rasio-harga-laba/
msd
Comments :