MEMAHAMI AKUNTANSI BIAYA DARI PERSPEKTIF FILSAFAT

Manusia pada hakikatnya berada dalam ketidaktahuan. Namun, ia selalu berusaha mempertahankan hidupnya serta mewujudkan setiap keinginannya. Manusia memerlukan pengorbanan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Pada saat mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggalnya, ia harus berkorban untuk mewujudkannya. Pengorbanan berjalan layaknya hukum alam yaitu kita tidak dapat menikmati segala yang ada di dunia sebelum berjuang dan berkorban.

            Sadar ataupun tidak, setiap hari kita pun mengorbankan sesuatu demi mendapatkan suatu hal yang lainnya. Kita terbiasa mengorbankan yang dimiliki, entah itu waktu, tenaga, kekuatan, pemikiran atupun biaya/uang untuk mewujudkan harapan. Kita pun yakin bahwa keberhasilan akan datang sesuai pengorbanan yang dilakukan. Sebagai contoh, kita berjuang dan berkorban untuk memperoleh sesuap nasi. Perjuangan untuk mencapai tujuan sangatlah beragam. Ada yang mudah, adapula yang sulit, seiring rintangan yang harus dihadapi.

            Semua orang berkorban. Untuk menenangkan tangisan anak yang ingin sepeda, orang tua perlu berkorban; seorang kakak perlu berkorban untuk membelikan adiknya motor; ia juga harus berkorban untuk memiliki sebuah mobil; ibu dan bapak perlu berkorban untuk bisa naik haji; seorang suami berkorban untuk memenuhi keinginan istri memiliki perhiasan; begitu pula, kita bekerja dan kuliah perlu pengorbanan.

            Ternyata tidak hanya manusia yang berkorban. Bahkan, binatang pun perlu berkorban demi hidupnya. Jika lapar, harimau harus berburu mangsa; untuk keluar dari kepompong, kupu-kupu harus gigih berjuang; agar sarangnya terwujud, seekor burung berjuang keras; lebah pun berjuang untuk dapat membuat sarangnya; untuk bertelur, kura-kura pun selalu berjuang; begitu pula, dengan semut yang berjuang untuk mewujudkan sarangnya.

            Ya, begitulah hidup. Selalu penuh pengorbanan. Meskipun terkadang pahit, kita tidak perlu takut dan ragu untuk berkorban karena hasil yang akan kita dapatkan seringkali lebih manis dari madu, layaknya buah kesabaran.

            Kemudian, pertimbangan mengenai baik dan buruk dalam pikiran manusia membuatnya selalu menginginkan kehidupan yang terus membaik dari waktu ke waktu. Perjalanan hidup yang telah dilewatinya dapat dijadikan dasar atau informasi untuk menentukan langkah atau keputusan yang akan diambil untuk masa depan. Informasi tersebut adalah segala yang kita ketahui melalui penglihatan dan pendengaran. Uraian berikut adalah pemanfaatan informasi untuk kehidupan sehari-hari.

            Usaha memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah hal yang biasa bagi ibu rumah tangga. Ia terbiasa bertanggung jawab mengatur pembelanjaan setiap bulan. Terlebih lagi ia memiliki suami yang penghasilannya dibayar satu bulan sekali sehingga harus selalu cermat mengatur pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga selama satu bulan. Dalam berbelanja rutin bulanan, biasanya ibu-ibu rumah tangga telah berlangganan di tempat-tempat yang memiliki harga terbaik. Mereka mengetahui pedagang yang menawarkan harga murah. Informasi tersebut didapatkan dari pengalaman sehari-harinya. Biasanya mereka mencatat harga kebutuhan yang sering dibeli ataupun menyimpan berbagai bukti berlanja sebagai rujukan untuk hari-hari selanjunya. Itu adalah upayanya untuk menghemat pengeluaran.

Agar produk dapat bersaing di pasaran, kita harus cermat dalam memilih bahan baku dan proses harus tepat, efektif, dan efisien. Semua komponen pengeluaran untuk pembuatan produk harus dicatat secara konsisten, baik itu biaya untuk pembelian bahan baku, biaya untuk tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead. Kemudian laporan biaya dibuat agar kita dapat melakukan evaluasi secara terus-menerus, serta memperbaikinya.

Jadi yang demikian itu dapat dikatakan sebagai biaya. Jadi, dapat dikatakan bahwa akuntansi biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Hal ini senada dengan beberapa Definisi atau Pengertian Biaya yang dikemukakan oleh beberapa orang diantaranya:

            Hal senada dikemukakan oleh Mulyadi bahwa Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.  Sementara, menurut Schaum, akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama akuntansi biaya adalah melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan. Lalu, Carter dan Usry mengungkapkan bahwa akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin strategis.

            Kemudian, Abdul Halim menyampaikan definisi akuntansi biaya sebagai akuntansi yang membicarakan penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar), baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual. Selanjutnya, dikemukakan pula oleh R. A. Supriyono bahwa akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Menurut Hansen and Mowen (2005; 40) biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi.

            Menurut T Sprouse dan Moonitz (dalam Carter and Usry, 2004; 29) biaya adalah nilai tukar, pengeluaran dan pengorbanan untuk memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diawali oleh penyusutan saat ini atau di masa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain. Menurut Masiyah Kholmi, Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan. Menurut Harnanto (1992; 24) pengertian biaya adalah sebagai berikut: beban (expenses) adalah penurunan masa manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak pembagian kepada penanam modal. Menurut (IAI/SAK) pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur oleh satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh suatu aktiva.

Dari fenomena, pendapat  pakar dapat disimpulkan bahwa biaya adalah Pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu.

Pengakuan Biaya

Beban diakui pada Laporan laba rugi ketika terjadi penurunan manfaat ekonomi di masa mendatang yang timbul dari penurunan asset atau peningkatan liabilitas.

SFAC No. 5, prg. 85 Biaya pada umumnya diakui bilaman salah satu dari dua kriteria berikut dipenuhi:

  1. Konsumsi manfaat

Biaya diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama atau sentral entitas tersebut.

  1. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss pr lack of future benefits)

Biaya diakui bilamana asset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat.

Pengukuran Biaya

  1. Cost historis, jumlah rupiah kas atau setaranya yg dikorbankan utk memperoleh aktiva
  2. Cost pengganti / cost masukan terkini (replacement cost / current input cost), jumlah rupiah harga pertukaran yg harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas
  3. Setara kas (cash equivalent), jumlah rupiah kas yg dapat direalisir dgn setiap jenis aktiva di pasat bebas dalam kondisi perusahaan normal

Pada dasarnya cost ada dua yaitu :

  1. sebagai aktiva (potensi jasa);
  2. sebagai beban pendapatan (biaya).

Ada dua masalah sehubungan pemisahan cost

  1. Kriteria yg digunakan utk menentukan cost tertentu harus dibebankan pada pendapatan periode berjalan.
  2. Kriteria yg digunakan utk menentukan bahwa cost tertentu ditangguhkan pembebanannya.

            Cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya apabila cost tersebut memenuhi kriteria sbb:

  1. Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang, dikendalikan perusahaan, berasal dari transaksi masa lalu.
  2. Ada kemungkinan yg cukup bahwa manfaat ekonomi masa mendatang yg melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yg menguasai
  3. Besarnya manfaat dapat diukur dgn cukup andal

            Beberapa sumber mendefinisi biaya dalam kaitannya dengan pengertian kos karena memang biaya tidak dapat dipisahkan dengan kos. Perlu ditegaskan kembali bahwa beban adalah pengukur biaya atau biaya direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis dan praktis biaya sering disebut kos saja (sebagaimana digunakan dalam APB di atas). Dengan kos sebagai pengukur, kriteria konsumsi manfaat dan kelenyapan manfaat dapat dinyatakan dalam bentuk keterhabisan kos (kos expiration).

 Penyajian Biaya

            Biaya disajikan pada Laporan Laba Rugi setelah ditandingkan dengan pendapatannnya. Karena tidak mudahya menghubungkan secara layak kos kegiatan nonproduksi ke produk, penakar yang umum dipakai adalah periode. Periode sebagai penakar, kos objek atau kegiatan sebagai pengukur biaya yang dimasukkan ke dalam penakar (periode) tersebut. Penyusunan statement laba-rugi periodik, pendapatan ditakar lebih dahulu kemudian biaya yang tepat dimasukkan dalam penakar yang sama sehingga laba yang tepat dapat ditentukan. Penyajian biaya sebagai beban pendapatan juga mengikuti konvensi ini dan pos-pos biaya disajikan berdasarkan basis asosiasi. Hal yang perlu dicatat adalah penyajian semacam itu bukan dimaksudkan pemeringkatan arti penting biaya melainkan untuk pengungkapan secara informative. Atas dasar konsep homogenitas kos, kos barang dijual tidak lebih penting daripada kos administrative maupun penjualan.

DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Hawkins, and Merchant . 2011. Accounting: Text and Cases. 13th edition. Mc. Graw-Hill.
Horngren, Harrison and Bamber. 2005. Accounting. 6th edition. Pearson Prentice Hall.
Kieso, Weygandt and Warfield. 2011. Intermediate Accounting: IFRS Edition. Vol. 1. John Wiley&Sons, USA.
Warren and Reeve. 2004. Financial Accounting for Future Business Leaders. Thomson, South Western.
Warren, Reeve and Fees. 2005. Accounting. 21edition. Thomson South Western.
Weygandt, Kimmel and Kieso. 2007. Accounting Principles. 7th edition. John Wiley&Sons. Inc.
Weygandt, Kimmel and Kieso. 2011. Financial Accounting: IFRS Edition. John Wiley&Sons. USA.
William, Haka and Bettner. 2005. Financial and Managerial Accounting: The Basis for Business Decisions. 13th edition. Mc. Graw-Hill.

MY