J.S.R. Venables dan KW Impey dalam buku “Internal Audit” (1988, hal 424) mengemukakan kecurangan terjadi karena :

A. Penyebab Utama

  1. Penyembunyian (concealment). Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilai kemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya.
  2. Kesempatan / peluang (opportunity). Pelaku perlu berada pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, agar dapat mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam sistem dan juga menghindari deteksi.
  3. Motivasi (motivation). Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan/ kelobaan/ kerakusan dan motivator yang lain.
  4. Daya tarik (attraction). Sasaran dari kecurangan yang dipertimbangkan perlu menarik bagi pelaku.
  5. Keberhasilan (success). Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur baik menghindari penuntutan atau deteksi.

B. Penyebab-penyebab Sekunder

  1. “ A Perk “. Kurang pengendalian, mengambil keuntungan aktiva organisasi dipertimbangkan sebagai suatu tunjangan karyawan.
  2. Hubungan antara pemberi kerja/pekerja yang jelek. Yaitu saling kepercayaan dan penghargaan telah gagal. Pelaku dapat mengemukakan alasan bahwa kecurangan hanya merupakan kewajibannya.
  3. Pembalasan dendam (revenge). Ketidaksukaan yang hebat terhadap organisasi dapat mengakibatkan pelaku berusaha merugikan organisasi tersebut.
  4. Tantangan (challenge). Karyawan yang bosan dengan lingkungan kerja mereka dapat mencari stimulasi dengan berusaha untuk “memukul sistem”, sehingga mendapatkan suatu arti pencapaian (a sense of achievement), atau pembebasan frustasi (relief of frustration).

Disarikan dari buku: Audit Manajemen Kontemporer, Penulis: Drs. Amin Widjaja Tunggal, AK. MBA., Halaman: 304-305.