Dalam akuntansi, angka berapa pun yang muncul dan dibaca sebagai sesuatu yang terpisah takkan memberi banyak indikasi jika tidak menunjukkan kualitas hasilnya. Di sini muncul kebutuhan untuk mengukurnya dengan cara membanding-bandingkannya dengan, misalnya, standar “industrial” ataupun laporan tahun-tahun sebelumnya- sehingga angka-angka tersebut menjadi bermakna.

Tatkala menafsirkan Neraca dan Akun Pendapatan dan Belanja, kita dapat memanfaatkan dua jenis analisis keuangan: (a) analisis tren/kecenderungan (trend analysis), yang mempertanyakan: “Bagaimana pekerjaan kita dibandingkan dengan periode lalu?”; dan (b) analisis rasio (ratio analysis), yang menyediakan sarana untuk menafsirkan dan membandingkan hasil-hasil keuangan.

A.    Analisis Tren

Teknik analisis ini mengambil, sekurang-kurangnya, dua laporan yang dikompilasi dengan menggunakan teknik-teknik akuntansi yang sama dan menyajikan informasi untuk dua periode yang berurutan, biasanya antara tahun-tahun yang berkelanjutan. Dengan membandingkan laporan-laporan ini, bisa dideteksi kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. Lantas, informasi ini bisa dimanfaatkan untuk meramalkan kecenderungan-kecenderungan masa depan atau menentukan target-target baru. Analisis Tren bakal bermanfaat lebih banyak bila digabungkan dengan analisis rasio.

B.     Analisis Rasio

Teknik analisis ini dipakai secara luas di dalam dunia bisnis untuk menilai profitabilitas dan efisiensi organisasi perusahaan. Analisis Rasio dalam sektor nirlaba, memang, tidak lazim dipakai. Meski demikian, teknik ini akan sangat berguna jika bisa diadaptasi untuk organisasi nirlaba. Analisis rasio memungkinkan dilakukannya perbandingan di antara laporan-laporan yang disajikan dalam kurs mata uang  yang berbeda dan di antara organisasi-organisasi yang berbeda skalanya dengan cara mengonversinya ke dalam ukuran yang mirip.

Analisis Rasio membantu para manajer dalam menjawab tiga pertanyaan pokok berikut, yang bisa pula diterapkan pada semua lembaga:

  1. Keberlanjutan keuangan (financial sustainability) apakah suatu OMS masih memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk melanjutkan pekerjaan pelayanan kemanusiaan pada esok hari seperti hari ini?;
  2. Efisiensi (efficiency) apakah, dengan sumber daya yang ada, OMS mampu melayani sebanyak mungkin orang dengan biaya sekecil-kecilnya?; dan
  3. Efektivitas (effectivity) apakah OMS bertanggung jawab dalam mengelola seluruh sumber daya yang diterimanya?

Dalam praktiknya, lembaga-lembaga donor, umumnya, memakai analisis ini untuk mengukur kinerja organisasi-organisasi yang didanainya, khususnya untuk membandingkan biaya-biaya relatif, misal: administrasi di antara organisasi-organisasi atau proyek-proyek yang mirip.

Sekurang-kurangnya terdapat 5 macam teknik analisis  rasio lazim dikenal dalam akuntansi, yang bisa diadaptasi untuk keperluan manajemen keuangan OMS: (1) Rasio Depedensi/ Ketergantungan kepada Donor, (2) Rasio Utilisasi/Penggunaan Pendapatan, (3) Rasio Kebertahanan Hidup, (4) Rasio Cepat/Likuiditas/Tes Acid, dan (5) Rasio Lancar. Dua teknik analisis rasio yang pertama bisa dipakai untuk menganalisis Akun Pendapatan dan Belanja, sedangkan tiga sisanya dapat diterapkan untuk menganalisis Neraca.

Disarikan dari buku: Handbook: Manajemen Keuangan Organisasi Masyarakat Sipil, Penulis: Terry Lewis, Halaman: 96-98.