Ayat jurnal penyesuaian atau adjusting journal entry adalah  jurnal yang disusun pada akhir periode akuntansi untuk menandingkan pendapatan dan beban pada periode pengakuan yang sama.

Ayat jurnal penyesuaian memastikan bahwa prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) dan prinsip penandingan (matching principle) tetah dipenuhi.

Prinsip penandingan mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait dalam periode yang sama. Proses biaya (cost) menjadi beban (expenses) termasuk dalam konsep penandingan. Dalam proses ini perlu dipahami perbedaan antara biaya dan beban.

Biaya didefinisikan sebagai jumlah yang dinyatakan dalam uang dari pengeluaran kas, atau transfer harta lain, jasa yang diberikan, hutang yang terjadi, dalam pertimbangan barang/jasa yang diterima oleh sebuah organisasi. Selanjutnya, biaya yang memiliki manfaat ekonomis di masa depan akan dikapitalisasi dan dilaporkan sebagai harta di laporan neraca.

Biaya yang tidak memiliki manfaat masa depan disebut sebagai beban. Beban dilaporkan dalam laba atau rugi sesuai dengan periode ketika manfaat ekonomis habis dinikmati oleh organisasi.

Prinsip penandingan sendiri memenuhi asumsi dasar akuntansi, yaitu periodik (periodicity). Penandingan pendapatan dan beban memenuhi pelaporan keuangan yang harus dibagi dalam periode akuntansi. Untuk menentukan dalam periode mana pelaporan pendapatan atau beban dilakukan bergantung pada apakah akuntan menerapkan cash basis atau accrual basis. Dalam asumsi akuntansi akrual, pengakuan terhadap pendapatan atau beban diakui saat terjadi bukan pada saat penerimaan atau pengeluaran kas. Konsep pengakuan pendapatan berdasarkan akuntansi akrual mengharuskan organisasi mengakui pendapatan untuk setiap kas yang diterima atau akan diterima dari transaksi penghasilan. Proses menandingkan antara pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama menuntut disusunnya ayat jurnal penyesuaian untuk memutakhirkan data sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Sebagai contoh, sebuah organisasi membayar sewa kantor sebesar Rp 42 juta untuk jangka waktu sewa dua tahun pada 1 Januari 2014. Pada saat pembayaran sewa dibukukan jurnal :

Sewa Dibayar di Muka 42.000.000
Bank 42.000.000

Maka setiap akhir bulan, organisasi akan menyusun jurnal penyesuaian karena jangka waktu sewa dibayar di muka tersebut berkurang setiap bulannya. Misalnya, per 31 Januari 2014, dibukukan jurnal penyesuaian sebagai berikut.

Biaya Sewa Kantor 1.750.000
Sewa Dibayar di Muka 1.750.000

Dalam contoh tersebut, ketika membayar Rp 42 juta pada 1 Januari 2014, organisasi mencatat sewa dibayar di muka sebagai aset (unexpired cost). Pada 31 Desember 2014, organisasi mengakui beban sewa dua belas bulan, maka expired cost adalah 21 juta,  sementara yang belum expired adalah 21 juta. Artinya, beban sewa (expired cost) di laporan laba rugi adalah 21 juta dan sewa di bayar di muka (unexpired cost) dilaporan pada neraca sebesar 21 juta.