Profesi akuntan bisa menjadi katalis peningkatan daya saing profesi lain. Ujungnya adalah naiknya national competitiveness.

Profesi akuntan memiliki peran sentral dalam meningkatkan daya saing bangsa secara keseluruhan.Optimalisasi peran Akuntan di berbagai sektor akan berimplikasi pada peningkatan tata kelola yang notabene adalah modal dasar profesi lainnya untuk berkompetisi.     Hal itu dikatakan Menteri Riset Teknologi dan PendidikanTinggi, M.Nasir dalam Kongres XII Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Desember lalu.

“Presiden Joko Widodo sangat concern dengan masalah daya saing bangsa. Kewajiban semua profesi untuk meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme,” tandas Nasir. “Meningkatnya level kapabilitas masing-masing profesi akan mempercepat peningkatan national competitiveness. Profesi akuntan bisa menjadi katalis bagi semua profesi dalam hal ini,” ujar Menteri Akuntan itu.
Nasir melihat upaya peningkatan kapabilitas dan profesioanalisme anggota yang dilakukan Ikatan Akuntan Indonesia sebagai sebuah langkah maju yang sangat konstruktif dalam pembangunan bangsa.“Karenanya, sebagai menteri yang menangani sektor     pendidikan tinggi, saya meminta di tingkat pendidikan tinggi juga wajib bekerja sama dengan profesi akan tetap inline dengan perkembangan zaman,” tuturnya.

Nasir cukup khawatir dengan posisi daya saing Indonesia saat ini.Dalam Global Competitiveness Index (GCI) atau daya saing global yang dirilis World Economic Forum, Indonesia bercokol di level 34 dari 144 negara, kalah dari tetangganya di ASEAN, Singapura (2), Malaysia (20), atau pun Thailand (31), meskipun masih di atas Spanyol (35), Italia (49), Brazil(57),atauIndia(71).

Demikian pun dengan ranking Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di data IPM tahun 2013 yang dikeluarkan United Nation Development Programme (UNDP), peringkat Indonesia ada di level 108 dari total 187 negara, kalah jauh dari Singapura (9), Brunei Darussalam (30), Malaysia (62), dan Thailand (89). Memang parameter menghitung IPM ini sangat terkait dengan jumlah penduduk.

Penataan Profesi Akuntan

Di tengah melorotnya posisi daya saing nasional di kancah global, Nasir melihat titik terang pada pengelolaan profesi akuntan saat ini. Banyak pencapaian positif yang dapat dijadikan amunisi untuk mengarungi persaingan di kancah gobal. Ia yakin profesi ini bakal berkontribusi besar dalam mendongkrak daya saing bangsa di masa depan.

“Dari penelitian yang saya lakukan terhadap hampir semua profesi di Indonesia, saya melihat akuntan sebagai profesi yang memiliki keseimbangan antara integritas dan profesionalisme yang sangat baik,” tutur mantan Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). “Di profesi lain saya tidak melihat ada keseimbangan itu. Ada yang dari sisi profesionalisme sudah bagus, tapi integritasnya buruk. Ada juga yang sebaliknya,” ia menjelaskan.
Bermodal integritas profesionalisme, profesi akuntan bakal terus berada di garis terdepan baik di kancah regional maupun global. Dengan begitu, pembangunan manusia dan kualitas pendidikan di bangsa ini akan jauh semakin membaik dari tahun ke tahun untuk menuju Indonesia hebat seperti yang dicita-citakan pemerintah saat ini. Menurut Nasir, kontribusi akuntan di semua lini kehidupan terbukti telah meningkatkan aspek governance di setiap instansi pemerintah dan entitas lainnya.

Kontribusi ini diharapakan terus terpelihara dari waktu ke waktu sehingga sustainabilitas pembangunan manusia Indonesia bisa terjaga.

“Saya tidak sedang bicara kompetensi jangka pendek. Tapi profesionalisme yang terpelihara secara berkesinambunganlah yang bisa memastikan daya saing manusia Indonesia di masa depan bisa unggul,” katanya lagi. “Seperti Chartered Accountant (CA) yang diselenggarakan IAI, merupakan elemen untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia di masa depan. Dalam hal ini Akuntan Profesional,” ia menambahkan.

Akuntan di Balik Indonesia Hebat

Kontribusi Akuntan Profesional diharapkan makin memuluskan jalan demi mencapai cita-cita Indonesia hebat. Transparansi dan governance dalam setiap upaya pembangunan berkelanjutan di nilai menjadi keniscayaan dalam perjalanan mencapai itu. Value keprofesian diyakini bakal menjadi modal berharga untuk menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang ada.
“Jujur saja, di depan ada tantangan berat bagi profesi kita untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara hebat,” kata mantan rektor Universitas Diponegoro itu. Ia bercerita, dalam beberapa kesempatan di rapat kabinet terbatas atau paripurna, Presiden Joko Widodo selalu mengatakan ini adalah eranya akuntan. Menurut Nasir, kepercayaan yang begitu besar terhadap profesi ini harus dibayar lewat kerja nyata. Harus dipastikan keterlibatan akuntan di segala lini kehidupan, berdampak positif bagi keberlangsungan bangsa dan negara ini menuju Indonesia hebat yang berdaya saing tinggi.“Karena itu, profesi ini harus mempunyai pride yang besar. Profesi adalah profesi yang sangat penting dalam proses mewujudkan cita-cita bangsa. Semua stakeholders profesi ini harus selalu mendorong peningkatan kualitas dan profesionalisme anggotanya, untuk terus bersaing di kancah regional hingga global,” ujarnya.