Pada tanggal 9 April 2019 dilakukan pelatihan bagi para dosen yang berminat untuk menjadi assesor atau reviewer program kreativitas mahasiswa Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pelatihan dilakukan selama kurang lebih setengah hari dari pukul 09.00-12.00 di auditorium Kampus Anggrek BINUS University. Yang menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut adalah Dr Juneman Abraham. Beliau adalah Faculty Member dari jurusan psikologi BINUS University yang juga merupakan seorang reviewer nasional dari BINUS University untuk program kreativitas mahasiswa ini. Dalam pelatihan tersebut terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh Bapak Juneman untuk bisa menjadi perhatian kita dalam menyiapkan proposal PKM bagi para mahasiswa.

Diantaranya adalah

  1. Perlu adanya karakter dalam penyiapan proposal PKM yang disesuaikan dengan karakter dari perguruan tinggi yang mengirimkan proposal
  2. Untuk PKM-AI maka sumbernya tidak boleh dari skripsi. Selain itu juga laporan magang tidak boleh dipergunakan sebagai sarana untuk membuat PKM-AI
  3. Terdapat kesalahan dalam pemahaman PKM-GT. PKM-GT dibuat bukan untuk menjawab permasalahan yang terjadi sekarang ini, akan tetapi dibuat dimana mahasiswa diharapkan bisa mendeteksi permasalahan yang belum jelas tampak masalahnya di masa sekarang ini
  4. Dalam PKM-AI atau artikel ilmiah, harus sesuai dengan konteks dari PKM-AI itu sendiri. Dengan begitu tidak ada pembiayaan untuk prosiding dalam anggaran PKM-AI
  5. Dalam pembuatan proposal PKM perlu ditegaskan bahwa PKM merupakan bagian dari karya inovasi mahasiswa, dan bukan karya atau ide dari dosen pembimbing.
  6. Untuk PKM-M, atau PKM Pengabdian pada masyarakat, maka idenya haruslah berasal dari masyarakat atau komunitas di dalam masyarakat itu sendiri. Dan bukannya berasal dari masyarakat
  7. Dalam PKM dengan format PKM-Karsa Cipta, sangat menekankan pada orisinalitas dan juga gagasan dari pihak mahasiswa. Dalam perkembangannya PKM-KC ini banyak terdapat plagiarisme di kalangan mahasiswa
  8. Kesalahan yang banyak terjadi dalam proposal PKM-K ( Kewirausahaaan ) adalah terlalu banyak produk kuliner. Hal ini membuat proposal yang dihasilkan tidak memiliki tantangan intelektual
  9. Dalam masalah teknis, seperti berkaitan dengan tandan tangan banyak yang melakukan praktik cropping tanda tangan. Ini sudah pasti gagal secara administrasi.

Dari prodi akuntansi dosen yang hadir adalah ibu Lindawati, Ibu Fransisca Hanita, Ibu Ismi Fathia dan bapak Mohamad Heykal

(Hkl)