Mengenai XBRL

Extensible Business Reporting Language (XBRL) adalah sebuah bahasa komunikasi elektronik yang secara universal digunakan untuk transmisi dan pertukaran informasi bisnis, yang menyempurnakan proses persiapan, analisis dan akurasi untuk berbagai pihak yang menyediakan dan menggunakan informasi bisnis. Sebuah institusi dapat mempersiapkan sebuah pelaporan informasi dengan berbasis XBRL tersebut.

Manfaat dari penggunaan XBRL ialah untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan dan mengotomasikan pengolahan data yang dapat menunjang proses analisa dan kualitas informasi yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan.

XBRL saat ini telah digunakan dalam proses pelaporan di berbagai sektor termasuk perbankan, asuransi, regulator sekuritas, data provider dan perpajakan.

Bursa Efek Indonesia akan mengimplementasikan XBRL karena memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Untuk menyempurnakan proses pengumpulan data pelaporan emiten supaya lebih efisien, komprehensif, dan dapat diandalkan informasinya.
  2. Meningkatkan daya saing produk-produk data yang kami tawarkan kepada investor institusi dan swasta.
  3. Memperkokoh keterbukaan dan keutuhan informasi pasar modal, serta meningkatkan pelayanan  untuk semua konsumen informasi pasar modal.

XBRL diciptakan secara spesifik untuk mengkomunikasikan informasi antara pihak bisnis dan pengguna informasi keuangan seperti analis, investor dan regulator, dengan menyajikan format elektronik yang sudah distandarisasi secara umum untuk digunakan dalam pelaporan bisnis. XBRL tidak mengubah informasi yang dilaporkan, hanya mengubah bagaimana informasi tersebut dilaporkan.

Secara singkat alur kerja terkait dengan pengembangan pelaporan berbasis XBRL, sebagai berikut :

Dalam pengembangan pelaporan berbasis XBRL, sebuah perusahaan dapat mempersiapkan sebuah format pelaporan berbasis XBRL dengan merujuk pada suatu standar peraturan dan prosedur tertentu yang berlaku. Dalam pengembangan dan implementasi XBRL tersebut, telah dilaksanakan identifikasi kebutuhan informasi yang perlu disajikan, yang dinamakan dengan Taksonomi.

Taksonomi XBRL adalah sebuah kamus yang digunakan dalam format XBRL. Kamus ini adalah skema kategorisasi yang mendefinisikan tag khusus untuk setiap elemen data keuangan (contohnya “laba bersih”). Yurisdiksi nasional memiliki peraturan akuntansi yang berbeda, sehingga masing-masing yurisdiksi nasional dapat memiliki taksonomi tersendiri untuk pelaporan keuangan. Berbagai macam organisasi termasuk regulator, industri tertentu atau bahkan perusahaan, juga memerlukan taksonomi untuk memenuhi kebutuhan pelaporan bisnis mereka. Sebuah taksonomi khusus juga dapat dirancang untuk mendukung pengumpulan data dan pelaporan internal dalam sebuah organisasi.

Laporan bisnis yang disajikan dalam format XBRL dinamakan sebagai instance document. Informasi yang terdapat dalam instance document dapat digunakan secara interaktif, sebab data dalam instance document tersebut dapat diakses, diekstrak dan diproses secara elektronik. Tag identifikasi yang diterapkan pada elemen-elemen tersebut memungkinkan data yang terkait dapat diproses secara efisien oleh sebuah perangkat lunak komputer.

XBRL dapat memperlihatkan bagaimana elemen-elemen tersebut saling berkaitan. Kemampuan ini juga dapat menjelaskan bagaimana elemen tersebut dihitung, dan dapat mengidentifikasikan apakah elemen tersebut masuk ke dalam kelompok tertentu untuk kegunaan organisasi atau presentasi. Hal yang terpenting adalah, XBRL mudah untuk diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lain dapat menyesuaikan kegunaannya dengan berbagai jenis kebutuhan.

Struktur XBRL memungkinkan penanganan yang sangat efisien atas data bisnis dengan menggunakan aplikasi komputer. Kemampuan ini mendukung semua kinerja yang terlibat dalam menyusun, menyimpan dan menggunakan data bisnis. Informasi tersebut dapat dikonversi menjadi XBRL oleh proses pemetaan sesuai atau yang dihasilkan oleh perangkat lunak. Kemudian informasi tersebut dapat dicari dan dianalisa dengan sebuah perangkat lunak komputer.

  • XBRL bukanlah sebuah merek software atau aplikasi yang akan menggantikan sistem yang sudah ada.
  • XBRL bukanlah suatu standar akuntansi baru, dan penerapannya tidak merubah standar akuntansi yang sudah diterapkan.
  • XBRL juga tidak akan mengubah format pelaporan.
  • XBRL bukanlah chart of accounts dan juga bukan alat penerjemah chart of accounts.

Manfaat XBRL

Secara umum, manfaat XBRL adalah:

  1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena mengimplementasikan:
    • Format yang sudah distandarisasi, sehingga menghasilkan informasi dan data yang comparable dan mudah untuk dianalisa.
    • Validasi secara otomatis, sehingga dapat meminimalisasi kesalahan input.
  2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena XBRL dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan: PDF, HTML, Excel, TXT, dll.
  3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.
  4. Manfaat terlihat pada otomatisasi, penghematan biaya, lebih cepat, lebih dapat diandalkan dan penanganan yang lebih akurat data, analisis peningkatan dan kualitas yang lebih baik informasi dan pengambilan keputusan serta mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor.
  5. XBRL format yang berguna untuk melaporkan BEI untuk pengembangan Business Intelligence yang akan digunakan untuk evaluasi dan monitoring Perusahaan Tercatat.

Latar Belakang dan Tujuan Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia

Seiring dengan perkembangan industri pasar modal, kebutuhan informasi atas laporan-laporan tersebut yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan semakin tinggi. Keinginan agar informasi yang dimiliki suatu perusahaan ataupun suatu Negara dapat digunakan dan diproses secara cepat dan efisien, diharapkan dapat tercapai apabila informasi disajikan dalam bentuk format bahasa yang sama. Karenanya, untuk dapat mewujudkan keinginan tersebut serta juga dapat mendukung terciptanya sarana dalam pelaksanaan business intelegence, dan mempermudah investor maupun regulator dalam mengakses maupun mengolah data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan diperlukan suatu solusi terintegrasi dalam standarisasi bahasa pelaporan informasi, dalam hal ini yaitu Extensible Business Reporting Language (XBRL).

Saat ini penyampaian informasi oleh Emiten disampaikan melalui IDXnet. Data yang disampaikan Emiten sebagian besar belum dapat digunakan secara optimal oleh pengguna data karena:

  • Informasi detail hanya terdapat dalam format pdf dan disertakan dalam lampiran;
  • Struktur penyajian laporan yang masih terdapat perbedaan antar Emiten;
  • Validasi data yang dilakukan masih manual.

Pengguna data, khususnya investor, banyak mengalami hambatan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat.

Oleh sebab itu, XBRL dapat menjawab tantangan dalam pengolahan data yang lebih cepat. Metode pelaporan berbasiskan XBRL berfungsi untuk menyamakan standar format pelaporan yang berbeda-beda, sehingga memudahkan pengguna dalam mengolah data. Dengan penyamaan standar pelaporan tersebut, maka pelaporan emiten juga dapat digunakan dalam berbagai bahasa.

Dari aspek pemantauan Perusahaan Tercatat, agar dapat melakukan pemantauan dan tindak lanjut yang responsif, dibutuhan pengelolaan informasi yang cepat, handal dan informatif karena:

  • Bertambahnya jumlah Perusahaan Tercatat di BEI
  • Meningkatnya dinamika dan kompleksitas tindakan korporasi yang dilakukan  Perusahaan Tercatat
  • Bertambahnya jenis pelaporan dan keterbukaan informasi yang diterima
  • Bertambahnya jenis efek dan jenis Perusahaan Tercatat

Dari aspek kualitas keterbukaan informasi :

  • Kebutuhan pasar dan investor atas informasi Perusahaan Tercatat yang lebih handal dan informatif.
  • Kendala perbedaan bahasa dan perbedaan standar bagi investor global atas informasi keuangan Perusahaan Tercatat dapat dijembatani dengan penerapan XBRL.

Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia

Sejak tahun 2012, PT bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulai pengembangan pelaporan dengan berbasis XBRL. Dalam rangka terlaksananya pelaporan tersebut, BEI harus menyiapkan sebuah taksonomi yang mewakili suatu pelaporan. Sebagai langkah pengembangan awal, BEI telah menyelesaikan taksonomi khusus untuk laporan keuangan perusahaan. Selanjutnya taksonomi laporan keuangan ini akan disosialisasikan kepada seluruh Perusahaan Tercatat. Pelaporan informasi laporan keuangan berbasis XBRL tersebut berencana untuk segera diimplementasikan pada tahun 2015.

Adapun jenis taksonomi laporan keuangan yang ada meliputi laporan:

  1. Laporan Posisi Keuangan;
  2. Laporan Laba Rugi;
  3. Laporan Perubahan Ekuitas;
  4. Laporan Arus kas.

Taksonomi tersebut akan menstandarisasi format penyajian laporan keuangan perusahaan dari seluruh jenis sektor dan subsektor yang telah ditetapkan oleh BEI. Informasi detil terkait dengan taksonomi dan penyajiannya akan dibahas dalam menu taksonomi.

Setelah pengembangan taksonomi atas laporan keuangan, BEI akan melanjutkan pengembangan taksonomi ke area Disclosure (Pengungkapan). Hingga saat ini, area disclosure yang akan dikembangkan masih dalam tahap pembahasan. Area Disclosure tersebut dapat berupa:

  • Catatan atas laporan keuangan Emiten;
  • Kewajiban keterbukaan informasi dari Emiten;
  • Informasi atas tindakan korporasi Emiten, dll.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Unduh daftar FAQ.

Taksonomi XBRL

Bursa Efek Indonesia telah menyelesaikan taksonomi pertamanya, yakni Indonesia Stock Exchange (IDX) Taxonomy 2014, yang diterbitkan pada tanggal 30 April 2014. Taksonomi yang saat ini berlaku telah difinalisasi melalui proses public review yang dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Efektif tanggal 5 Juni 2014, Taksonomi IDX memperoleh status “acknowledgement” dari XBRL International dan taksonomi tersebut akan digunakan dalam pelaporan Laporan Keuangan oleh Perusahaan Tercatat dalam format XBRL yang akan dimulai pada tahun 2015.

Pengembangan taksonomi IDX tersebut mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), Standar Akuntansi Keuangan IFRS, dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) yang relevan dan valid, serta mewakili karakteristik perusahaan dalam masing-masing sektor dan sub-sektor industri yang diklasifikasikan oleh BEI. Dari keseluruhan sektor dan subsektor yang telah ada, berdasarkan kesamaan format penyajian laporan keuangan, secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi 8 bagian besar industri (entry point), yaitu:

  • Industri umum (general industry)
  • Industri properti (property industry)
  • Industri infrastruktur (infrastructure industry)
  • Industri keuangan dan syariah (financial and sharia industry)
  • Industri sekuritas (securities industry)
  • Industri asuransi (insurance industry)
  • Kontrak investasi kolektif (collective investment contract)
  • Industri pembiayaan (financing industry)

Keseluruhan format atas laporan keuangan yang telah disiapkan, telah melalui proses review dengan mengambil sample laporan keuangan atas perusahaan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, sebanyak 188 Emiten dari seluruh Perusahaan Tercatat, atau mewakili 35% dari total populasi.

Taksonomi IDX 2014 merupakan taksonomi untuk laporan keuangan yang mengacu pada standar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan beberapa standar terkait lainnya yang terdiri dari beberapa form pelaporan, yakni:

1. Informasi entitas dokumen (Document Entity Information – DEI)

Berisi informasi mengenai entitas pelapor, dan dokumen yang dilaporkan.

2. Laporan Keuangan

    • Laporan Posisi Keuangan
    • Laporan Laba Bersih Komprehensif
    • Laporan Perubahan Ekuitas
    • Laporan Arus Kas

Informasi lebih lanjut mengenai Taksonomi IDX 2014 yang telah diberikan status “Acknowledged” dapat diunduh di sini

Informasi Umum

Nama Indonesia Stock Exchange (IDX) Taxonomy 2014
Tanggal penerbitan 30 April 2014
Status Final
Lembaga yang menerbitkan Bursa Efek Indonesia (IDX)
Lingkup Taksonomi IDX 2014 terdiri dari taksonomi laporan keuangan berbasis Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mencakup:

  • Laporan Posisi Keuangan
  • Laporan Laba Bersih Komprehensif
  • Laporan Perubahan Ekuitas
  • Laporan Arus Kas

File dan materi pendukung

Nama Deskripsi Versi Tanggal Link
Presentasi Sosialisasi XBRL 2014 Softcopy materi sosialisasi XBRL 2014 1.1 30 April 2014 Unduh
IDX Taxonomy 2014 IDX Taxonomy 2014 dan sample instance document 1.1 30 April 2014 Unduh
IDX Taxonomy Summary Document Dokumentasi yang berisikan informasi mengenai IDX Taxonomy 2014 1.0 30 April 2014 Unduh
Informasi versi Dokumentasi perubahan yang telah dilakukan 1.0 13 Februari 2014 Unduh
Panduan IDX Taxonomy 2014 Penjelasan mengenai IDX Taxonomy 2014 1.1 Juni 2014 Unduh
Daftar akun dalam IDX Taxonomy 2014 Akun-akun Laporan Keuangan yang terdapat dalam IDX Taxonomy 2014 1.1 30 April 2014 Unduh
Ilustrasi instance document Ilustrasi pembuatan instance document 1.1 Juni 2014 Unduh
Formula Asersi dalam IDX Taxonomy 2014 Formula dalam format XBRL yang tersedia pada IDX Taxonomy 2014 1.0 20 Februari 2014 Unduh
Daftar Entry Point Daftar Perusahaan Tercatat berdasarkan Entry Point 1.0 21 Februari 2014 Unduh
Formulir Public Review Formulir untuk mengirimkan review terhadap IDX Taxonomy 2014 1.0 13 Februari 2014 Unduh
Tanggapan Bursa Daftar yang berisikan tanggapan atas hasil public review taksonomi 1.0 14 April 2014 Unduh
Formulir Survei Ekspansi Taksonomi IDX Formulir untuk menyampaikan saran dan tanggapan terkait akun – akun yang dibutuhkan pada bagian Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Survei ini diadakan untuk mengidentifikasi kebutuhan para pengguna laporan keuangan, khususnya pada bagian CALK, agar dapat mengetahui lebih dalam mengenai laporan keuangan perusahaan 1.0 9 Oktober 2015 Unduh

Ekspansi Taksonomi

Saat ini, Bursa berencana melakukan ekspansi taksonomi Bursa untuk meliputi akun – akun dalam bagian Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) sebagai tambahan informasi dalam memahami akun-akun dalam laporan keuangan XBRL. Penambahan akun-akun CALK akan dilakukan secara bertahap, yakni dengan menambahkan sampai dengan 10 akun CALK ke setiap entry point dalam taksonomi laporan keuangan.

Agar dapat mengidentifikasi akun-akun CALK yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan, Bursa telah menyediakan formulir survei yang dapat digunakan untuk menyampaikan tanggapan dan saran terkait akun-akun penting dalam CALK untuk mengetahui lebih dalam mengenai laporan keuangan perusahaan.

Jika terdapat masukkan dan saran terkait ekspansi akun-akun CALK dalam taksonomi laporan keuangan, kami mohon untuk melengkapi formulir survey ekspansi taksonomi yang kami sediakan dan mengirim formulir yang telah diisi melalui xbrl-ppu[@]idx.co.id (tanpa [ ]). Formulir survei dapat diunduh di sini..

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas masukan dan saran yang disampaikan.

https://idx.co.id/perusahaan-tercatat/xbrl/

MSD