Surabaya, ONENEWS.ID – Kementerian Koperasi dan UKM mengusulkan modal LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) KUKM ditambah Rp 2 triliun. Pasalnya dana kelolaan LPBD KUKM yang sekarang bergulir mencapai Rp 5 triliun, dan itu dirasa kurang.

“Selain  KUR yang bersuku bunga 7 persen dirasa perlu ada sumber pembiayaan murah lainnya kepada UMKM dan koperasi. Memperluas cakupan layanan LPDB bisa menjadi solusi, karena itu modalnya perlu ditambah, agar kehadiran pemerintah dalam mengembangkann UMKM benar-benar terasa,” kata Menkop dan UKM Puspayoga, saat mendampingi Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Puan Maharani dalam acara Penyerahan Dana Bergulir melalui Loan Agreement sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan lewat Pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Jawa Timur, Sabtu (10/9).

Menkop menjelaskan, suku bunga yang diberlakukan  LPDB KUKM saat ini benar-benar rendah, bahkan sudah diturunkan lagi menjadi hanya 0,2 persen perbulan sehingga dalam setahun hanya 2,4 persen bunganya.

Hal itu membuat KUKM yang mendapat pinjaman dana bergulir dari LPDB bisa bersaing bahkan dikancah regional sekalipun seperti MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Pasalnya suku bunganya bisa bersaing dengan negara ASEAN lain seperti Singapura atau Malaysia yang juga bersuku bunga rendah.

“Tinggal bagaimana UKM kita memperbaiki produk khususnya dalam kemasan sehingga bisa unggul di pasar domestik dan memiliki daya saing di pasar global,” kata Menkop.

Sementara itu Menko PMK Puan Maharani menyatakan sudah seharusnya pemerintah mendukung dan memihak UMKM  karena terbukti sektor inilah yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan memiliki ketahanan yng kuat. “Hal itu terbukti ketika krisis ekonomi 1998 dimana sektor UMKM menjadi penyelamat perekonomian nasional,” katanya.

Karena iru pihaknya mendorong Kemenkop dan UKM untuk terus meluncurkan skim pembiayaan murah kepada UMKM juga layanan lain mulai dari IUMK, HAKI, badan hukum koperasi dan sebagainya.

Sementara itu Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, perekonomian Jawa Timur yang tahun lalu tumbuh 5,5 persen atau diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,04 persen, banyak dikontribusikan oleh sektor UMKM.

“Ada 6,8 juta pengusaha UMKM di Jatim dan memberikan kontribusi 54 persen teehadap PDRB Jatim,” kata Gubenur yang biasa dipanggil Pakde itu.

Sayangnya, skim pembiayaan terhadap UMKM masih terbatas. “Karena itu kami mendirikan Bank UMKM yang  sudah memiliki aset Rp 2,8 triliun,” katanya. Jumlah pinjaman yang sudah tersalur mencapai Rp 400 miliar.

“Namun kami masih memerlukan bantuan pak Menkop melaluu LPBD  untuk bisa menambah  loan agreement sebesar Rp 1,4 triliun,’ tambahnya.

Gubernur Jatim berharap dengan dukungan pembiayaaan inI, Jawa Timur bisa menjadi pusat percontohan bagi pengembangan UMKM dalam skala nasional.

http://www.depkop.go.id/read/modal-lpdb-kukm-diusulkan-ditambah-rp-2-triliun

MA