Hasil gambar untuk MENKOP-MENDES SEPAKAT SINERGIKAN BUMDES DENGAN KOPERASI

Wonosobo, 23/9 – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi Eko Putro Sandjojo sepakat mengembangkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Kesepakatan itu dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tentang Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Koperasi dan BUMDES yang ditandatangani di Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (23/9/2016).

Menteri Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dan Menteri Eko Putro Sandjojo menandatangani nota kesepahaman bersama tersebut di Wonosobo, Jawa Tengah, yang dihadiri ratusan masyarakat dari kabupaten tersebut dan sekitarnya.Bersamaan dengan acara itu juga diserahkan bantuan program dari Kementerian Koperasi dan UKM meliputi Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Nomor Induk Koperasi (NIK), Dana Bergulir, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu juga diserahkan bantuan program dari Kemendes dan  PDT serta Pemda.

Menkop AAGN Puspayoga mengatakan ia bangga bisa hadir di Wonosobo meski di tengah hujan deras yang mengguyur wilayah itu. Menurut dia, sinergi dua kementerian bertujuan untuk memberdayakan koperasi dan UKM melalui sinergi dengan program dari Kemendes dan PDT. Pada kesempatan itu, Puspayoga sekaligus merealisasikan program-program kementeriannya meliputi KUR, IUMK, Hak Cipta, Dana Bergulir dari LPDB-KUKM, dan NIK. “Koperasi itu jarang ngemplangnya apalagi UKM-nya, KUR juga sekarang yang sedang berjalan NPL-nya nol koma, jadi sangat bertanggung jawab pengusaha kecil kita,” katanya. Sementara Menteri Desa Eko Putro Sandjojo mengatakan Wonosobo dipilih sebagai proyek percontohan atas pertimbangan yang telah dikaji dengan matang.

Ia juga menyampaikan konsep nawacita Pemerintah yang mencanangkan pembangunan dari desa-desa tertinggal dan wilayah pinggiran. “Ada separuh dari penduduk kita ada di desa dan lebih dari 100 angkatan kerja kita ada di desa-desa. Kita sama-sama membuat masyarakat kita menjadi lebih makmur dan sejahtera,” katanya. Pada kesempatan itu Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengatakan pihaknya menyambut baik salah satu wilayahnya yakni Desa Kumijing, Kecamatan Wadas Lintang, Kabupaten Wonosobo, terpilih menjadi desa proyek percontohan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal melalui sinergi koperasi dengan BUMDES.

“Pemerintah dan masyarakat di Wonosobo berharap banyak kepada dua kementerian ini dalam upaya pembangunan ekonomi Kabupaten Wonosobo,” katanya. Ia berharap kepercayaan itu makin mendorong semangat masyarakat untuk mengelola BUMDES dan koperasi.  Eko menjelaskan keberadaan koperasi di Wonosobo dari waktu ke waktu semakin eksis melalui profesionalisme yang kian berkembang ditunjang dengan kini hadir 53 BUMDES dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama, Pasar Desa Kelompok, maupun usaha lain yang memanfaatkan potensi desa.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyatakan mendukung penuh upaya dua kementerian untuk memberdayakan masyarakat desa melakui sinergi koperasi dan BUMDES. Terlebih bahwa tingkat kemiskinan di Jawa Tengah yang persentasenya masih di atas rata-rata nasional yakni mencapai 13 persen. “Dari 35 kabupaten/kota sebanyak 15 kabupaten tingkat kemiskinannya masih di atas rata-rata provinsi bisa di atas 20-21 persen,” katanya.

Oleh karena itu ia mengajak jajarannya termasuk para bupati/walikota, camat, hingga lurah untuk bekerja keras merespon program-program pemerintah pusat untuk menangani kemiskinan. “Ayo para bupati kita respon dengan sebaik-baiknya kebijakan pemerintah pusat. Yang paling dekat dengan kemiskinan dan masyarakat pedesaan adalah kita di daerah,” katanya.

MA