Oleh Kartika Dewi (D4402)

Berinvestasi di real estate memiliki sejumlah resiko yang sama beratnya dengan investasi di saham ataupun bond. Berikut adalah ulasan singkat mengenai resiko berinvestasi di real estate:

  1. Business Risk : Perekonomian suatu negara mempengaruhi kemampuan property menghasilkan income, misalnya dimasa krisis ekonomi, biaya sewa property menjadi stagnan atau malah turun.
  2. Financial Risk : Financial Risk berhubungan dengan business risk, karena memburuknya perekonomian suatu negara membuat masyarakat tidak terlalu memiliki uang sehingga meningkatkan gagal bayar atas cicilan properti.
  3. Liquidity Risk : Resiko ini terjadi ketika buyer dan seller property tidak bertemu, diperlukan beberapa bulan bahkan beberapa tahun sampai sebuah propertyi terjual,pada saat belum terjual,terkandung high liquidity risk.
  4. Inflation Risk : Inflasi yang tinggi akan mengurangi rate of return investor. Bila hasil income dari properti tidak cukup tinggi untuk mengcover income yang didapat maka akan menurunkan real value dari investasi property tersebut.
  5. Management Risk : Diperlukan dana untuk memelihara sebuah properti misalnya management fee untuk mall digunakan untuk renovasi dan inovasi dari mall tersebut, marketing mall tersebut supaya pengunjung selalu datang ke mall.
  6. Interest Rate Risk: Perubahan interest rate disuatu negara akan merubah harga properti.
  7. Legislative Risk : Peraturan pajak akan merubah ketentuan tentang property sehingga bisa meningkatkan atau menurunkan nilai dari investasi properti.
  8. Environmental Risk : Nilai dari investasi properti juga dipengaruhi oleh biaya lingkungan misalnya asbes dinilai bahan berbahaya bila digunakan sebagai atap rumah atau kawasan perumahan terkena limbah racun sehingga menurunkan harga rumah didaerah tersebut.

Akhir kata, analis harus menghitung expected return dari property tersebut dan dibandingkan dengan investasi lain misalnya dipasar modal.

KDW