MEMAHAMI AKUNTANSI PENYUSUTAN DARI SISI FILSAFAT

            Tidak ada yang abadi di dunia ini. Tanaman, bangunan, manusia, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya, semuanya mengalami penyusutan/penurunan nilai. Berikut ini beberapa contoh realita penyusutan yang ada dalam kehidupan sehari-hari :

            Wajah artis idola Christine Hakim yang dulu cantik dan segar, seiring umur bertambah, kini terlihat semakin kusam dan berkeriput. Motor Honda Vario yang dulunya terlihat mewah dan gagah,  seiring bertambahnya waktu  menjadi terlihat kuno  dan tenaganya semakin berkurang. Seragam sekolah yang dulu kelihatan warna cerah dan terang semakin lama semakin pudar warnanya. Cat rumah yang dulunya terang semakin lama semakin pudar warnanya. Pagar rumah  yang dulunya kokoh  dan mewah, lama kelamaan menjadi usang dan rapuh. AC yang awalnya terasa sejuk dan dingin, lama kelamaan kesejukannya semakin berkurang. Televisi Tabung yang dulunya terlihat sebagai barang mewah dan modern kini terlihat semakin usang dan kuno. Handphone Blackberry yang dulu terlihat sebagai barang mewah dan modern kini terlihat barang kuno. Ibu yang dulu  cantik kini telah menjadi nenek-nenek. Ayah yang dulu gagah kini telah menjadi kakek-kakek. Sepatu yang dikita gunakan dulu terlihat baru dan mewah kini terlihat usang dan lain sebagainya.

Tidak ada yang abadi, begitu pula dalam perusahaan. Berikut ini beberapa contoh realitas penyusutan yang ada di  perusahaan/instansi :

Gedung kantor yang dulu terlihat mewah dan modern lama-kelamaan terlihat usang dan ketinggalan jaman. Mesin jahit listrik yang awalnya sanggup memproduksi 1000 potong pakaian dalam sehari nonstop seiring bertambahnya usia tenaga mesin menjadi berkurang hanya mampu memproduksi 600 potong pakaian  dalam sehari dan tidak bisa nonstop. Mesin Bata ringan yang awalnya sanggup memproduksi 10 kubik dalam satu hari lama kelamaan hanya mampu memproduksi 7 kubik perhari. Mobil Truk  yang duluya gagah dan bertenaga, seiring bertambahnya umur menjadi usang dan daya angkutnya semakin berkurang. Mesin Kompresor udara pada industri yang awalnya mempunyai kecepatan tekanan yang tinggi dan stabil seiring bertambahnya waktu maka kecepatannya akan semakin lemah. Komputer yang digunakan dulunya paling canggih seiring bertambahnya waktu pemakainan, komputer semakin lamban dan ketinggalan teknologi.

Hal yang demikian, menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005:507) dinamakan penyusutan. Penyusutan adalah alokasi harga perolehan dan biaya secara sistematis dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap yang bersangkutan (Warren, Reeve, dan Fess, 2005:507).

Penyusutan menurut para  ahli  adalah sebagai berikut :

           Kieso et al (2010:540) Depreciation is the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods expected to benefit from the use of the assets. Penyusutan adalah proses akuntansi yang mengalokasikan biaya aset tetap pada beban dengan cara yang sistematis dan rasional untuk periode yang diperkirakan akan mendapatkan manfaat dari penggunaan asset.

           Horngen et al (2005:403) depreciation is allocation of plan asset’s cost to expense its useful life. Penyusutan adalah alokasi biaya asset tetap untuk biaya masa manfaatnya. Skousen et al (2009:784)  mengemukakan bahwa penyusutan adalah alokasi sitematis dari harga perolehan asset selama periode-periode tertentu yang merasakan manfaat penggunaan suatu asset. Jerry J. Weygandt (2007:570) mengemukakan bahwa penyusutan adalah alokasi biaya dari asset tetap menjadi biaya selama penurunan masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusutan di definisikan sebagai penurunan nilai.

Penyusutan diakui pada saat barang dibeli dan siap digunakan secara komersial. Sedangkan penyusutan misalnya pada pembangunan gedung diakui pada saat pembangunan selesai dan digunakan. Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis dari suatu aktiva selama umur manfaatnya. Metode tersebut antara lain :

  1. Metode Garis Lurus (dimana besarnya penyusutan sama tiap tahunnya, tidak menghiraukan aktivitas terhadap barang itu sendiri), missal : bangunan, peralatan kantor
  2. Metode Saldo Menurun (dimana besarnya penyusutan dihitung dengan mengalikan tarif penyusutan dengan nilai buku aktiva yang setiap tahunnya menurun). Misal : peralatan mesin
  3. Metode Jumlah Unit (dimana pembebanan berdasarkan pada penggunaan atau output yang diharapkan dari suatu aktiva ).

Metode penyusutan aktiva dipilih berdasarkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aktiva dan diterapkan secara konsisten dari periode ke periode kecuali ada perubahan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomik masa depan dari aktiva tersebut.

Penyusutan dicatat sebagai biaya penyusutan aktiva tetap di sebelah debit. Dan dikumpulkan dari biaya – biaya penyusutan sesuai dengan jangka waktunya dicatat sebagai akumulasi penyusutan aktiva tetap di sebelah kredit. Pencatatan penyusutan tidak dilakukan secara sekaligus, tetapi secara bertahap karena penurunan nilai yang terjadi pada aktiva terjadi selama perusahaan menjalankan operasinya sehingga penyusutan dibebankan per periode sesuai dengan metode yang digunakan di perusahaan tersebut (jangka waktu dan persentasenya) sehingga harus dialokasikan, maka dicatat sebagai biaya.

Penyusutan dilaporkan pada Neraca. Adanya penyusutan pada Neraca menunjukkan pengalokasian biaya terhadap aktiva tetap.

Akuntansi penyusutan adalah proses pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan atas penurunan nilai suatu aktiva tetap yang dialokasikan secara sistematis sepanjang masa manfaat ekonomisnya.

MY