Yang dimaksud dengan treasury shares adalah saham perusahaan yang telah diterbitkan dan dijual di pasar namun kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Alasan sebuah perusahaan membeli sahamnya sendiri (membeli treasury shares) karena:

  1. untuk menerbitkan kembali saham kepada karyawan atas program bonus atau kompensasi saham.
  2. untuk memberikan sinyal bahwa manajemen tahu harga saham sedang menurun, dengan harapan dapat meningkatkan nilai pasar.
  3. untuk memiliki saham tambahan yang tersedia untuk mengakuisisi perusahaan lainnya.
  4. untuk mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga dapat meningkatkan earnings per share.

Pembelian Treasury Shares

Perusahaan biasanya mencatat pembelian treasury shares dengan cost method. Metode ini menggunakan harga pembelian kembali saham untuk menilai treasury shares. Dengan cost method, perusahaan mendebitkan Treasury Shares untuk harga yang dibayarkan atas perolehan saham tersebut.

Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa pada 1 Februari 2011, PT. ABC memperoleh kembali 4.000 sahamnya pada harga $8, maka ayat jurnal yang dicatat adalah:

Treasury Shares 32,000
Cash 32,000

 

Penjualan Treasury Shares

Treasury shares sewaktu-waktu dapat dijual kembali ke pasar apabila perusahaan membutuhkan dana, namun treasury shares dapat dijual dengan harga di bawah biaya perolehan atau pun harga di atas biaya perolehan.

Penjualan treasury shares dengan harga lebih tinggi dari biaya perolehan.

Apabila harga penjualan treasury shares sebanding dengan biaya perolehannya, perusahaan mencatat penjualan saham tersebut dengan mendebitkan Cash dan mengkreditkan Treasury Shares. Ketika harga penjualan saham lebih tinggi daripada biayanya, maka perusahaan mengkreditkan selisihnya pada Share Premium-Treasury.

Untuk mengilustrasikan, asumsikan pada 1 Juli, PT. ABC menjual 1.000 treasury shares dengan harga $10 (di mana sebelum treasury shares diperoleh dengan harga $8 per saham), maka ayat jurnalnya sebagai berikut:

Cash 10,000
Treasury shares 8,000
Share Premium – Treasury 2,000

 

ABC tidak mencatat $2,000 sebagai keuntungan atas penjualan treasury shares karena:

  1. Keuntungan atas penjualan terjadi ketika aktiva dijual, treasury shares bukan aktiva.
  2. Sebuah perusahaan tidak merealisasikan keuntungan atau kerugian dari transaksi saham dengan pemegang sahamnya.

 

Penjualan treasury shares dengan harga lebih rendah dari biaya perolehan.

Ketika sebuah perusahaan menjual treasury shares dengan harga lebih rendah dari biaya perolehan, perusahaan biasanya mendebitkan selisihnya pada Share Premium-Treasury. Jadi, apabila PT. ABC menjual tambahan 800 saham pada 1 Oktober seharga $7 per saham, maka ayat jurnalnya sebagai berikut:

 

Cash 5,600
Share Premium-Treasury 800
Treasury Shares 6,400

 

Ketika perusahaan posting ke buku besar:

Treasury Shares

Share Premium-Treasury

Feb.1          32,000 July 1             8,000   Oct.1             6,400 Oct.1                800 July 1             2,000
Oct. 1 Bal. 17,600 Oct.1 Bal.     1,200

 

Ketika perusahaan telah menghabiskan saldo kredit pada Share Premium-Treasury, perusahaan mendebitkan Retained Earnings apabila terjadi lagi harga jual lebih rendah daripada biaya perolehan.

Asumsikan, PT. ABC menjual 2.200 sisa saham pada harga $7 per saham pada 1 Desember. Selisih antara harga jual dan biaya perolehan $2,200 [2.200 x ($8 – $7)]. Dalam situasi seperti ini, PT. ABC mendebitkan $1,200 pada Share Premium-Treasury dan mendebitkan sisanya pada Retained Earnings. Ayat jurnal sebagai berikut:

Cash 15,400
Share Premium-Treasury 1,200
Retained Earnings 1,000
Treasury Shares 6,400