Catatan laporan keuangan harus disajikan dengan urutan sebagai berikut:

  • Pernyataan kepatuhan dengan IFRS
  • Ringkasan kebijakan akuntansi organisasi yang signifikan
  • Informasi pendukung untuk perkiraan dalam laporan keuangan, dengan urutan dimana berbagai laporan disajikan
  • Pengungkapan lain, seperti informasi non-keuangan
Informasi berikut harus dimasukkan dalam catatan laporan keuangan:
  • Asumsi. Informasi tentang asumsi pokok yang berkaitan dengan mas depan.
  • Dasar penyusunan. Dasar pengukuran yang digunakan untuk menyusun laporan (contoh: biaya historis, biaya kini, nilai realisasi bersih, nilai wajar, atau jumlah yang dapat dipulihkan), dan penggunaan kebijakan akuntansi lain yang terkait untuk memahami laporan.
  • Manajemen modal. Penjelasan modal yang entitas kelola, bagaimana memenuhi tujuan manajemen modal, sifat dari setiap kebutuhan modal eksternal yang ditentukan, dan ringkasan tentang apa yang dikelola entitas sebagai modal, dan bagaimana tingkat modal telah berubah selama periode berjalan.
  • Dividen. Jumlah dividen yang tidak diakui untuk dibagikan, tetapi diusulkan atau dideklarasikan sebelum laporan keuangan telah disetujui untuk penerbitan.
  • Domisili. Kedudukan entitas, negara pendiriannya dan alamat kantor terdaftar.
  • Estimasi ketidakpastian. Sumber utama estimasi ketidakpastian yang dapat mengakibatkan penyesuaian yang signifikan dari nilai tercatat dalam aktiva dan kewajiban entitas dalam tahun fiskal berikutnya.
  • Badan hukum. Badan hukum entitas.
  • Umur. Jika entitas memiliki umur terbatas, buat catatan umur organisasi/perusahaan.
  • Manajemen penilaian. Manajemen telah membuat penilaian ketika menerapkan kebijakan akuntansi, dan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil keuangan.
  • Nama. Nama dari entitas induk dan dari induk kelompok.
  • Operasional. Kegiatan utama entitas.
  • Informasi lain. Informasi lain yang tidak disajikan dalam lapoaan keuangan, tetapi berkaitan.
Disarikan dari buku: Panduan IFRS, Penulis: Steven M. Bragg, Halaman: 23-25.