Adapun daftar istilah neraca laporan, yaitu: (1) Modal disetor tambahan; (2) Modal saham; (3) Saham biasa; (4) Penerimaan lain-lain; (5) Aktiva lain; (6) Nilai pari; (7) Saham prefen; (8) Biaya dibayar di muka; (9) Modal pemegang saham.

Modal disetor tambahan

Jika, saat pertama kali diterbitkan, sebuah saham terjual di atas nilai pari, kelebihannya dikenal sebagai modal setor tambahan.

Modal saham

Jumlah uang yang diinvestasikan dalam bisnis dan ditukar dengan sebagian persediaan saham sesuai dengan nilai parinya.

Saham biasa

Umumnya diartikan sebagai kepemilikan dalam perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki seorang pemegang saham, semakin besar kekuatan voting yang dimilikinya. Tidak ada jaminan mengenai pembayaran dividen atau perolehan kembali investasi yang ditanamkan dalam bentuk saham ini.

Penerimaan lain-lain

Uang yang berasal dari cabang-cabang perusahaan diluar negeri.

Aktiva lain

Pada contoh neraca yang disediakan, aktiva lain adalah semua item nyata (tangible) yang tidak termasuk pada kategori manapun.

Nilai pari

Adalah nilai dari sebuah saham pada saat saham tersebut diterbitkan. Harga jual berikutnya pada umumnya berbeda dengan nilai pari tersebut. Suatu saham tidak selalu sebesar parinya.

Saham prefen

Umumnya, dividen dibayarkan terlebih dahulu kepada para pemegang saham preferen sebelum dibayarkan kepada pemegang saham biasa. Selain itu, jika perusahaan dinyatakan bangkrut, para pemegang saham preferen dapat mengklaim aktiva bisnis tersebut sebelum para pemegang saham biasa.

Biaya dibayar di muka

Seluruh biaya ini dilanjutkan pada periode akuntansi berikutnya. Yang termasuk biaya ini adalah sewa, langganan, upah, dan lain sebagainya.

Modal pemegang saham

Jumlah uang yang berasl dari seluruh saham biasa dan saham preferen yang beredar, modal disetor tambahan, dan laba yang ditahan. (JOG Corporation tidak memiliki saham preferen.)

Definisi tersebut di atas harus disesuaikan dengan bagian akunting perusahaan Anda untuk melihat kesesuaiannya dengan yang digunakan oleh perusahaan. Jika berbeda, gunakan terminologi yang dipakai di perusahaan anda.

Disarikan dari buku: Dasar-Dasar Analisis Keuangan, Penulis: James O. Gill, Hal: 30-31.

Sumber: http://keuanganlsm.com/