International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu hangat yang sedang marak diperdebatkan di berbagai Negara. Tak hanya di Indonesia, namun juga di Uni Eropa. Banyak reaksi yang muncul, pendapat mendukung dan tidak mendukung muncul seiring dengan isu pengadopsian IFRS. Banyak peneliti berspekulasi dampak dan manfaat dari pengadopsian IFRS. Penerapan IFRS itu sendiri memiliki peranan cukup penting bagi perusahaan, tujuan utama penelitian ini untuk menganalisis penerapan pada standar baru dari PSAK No.50 (revisi 2006) mengenai penyajian dan pengungkapan instrument keuangan yang menggantikan PSAK No.50 (revisi 1998) mengenai investasi efek tertentu. Hal ini dilakukan untuk melihat adanya perubahan yang terjadi berhubungan dengan penyajian dan pengungkapan instrument keuangan pada laporan keuangan entitas tertentu, terutama pada industry perbankan yang hampir sebagian besar terdiri dari instrument keuangan. Namun karena adanya keinginan dari pengguna laporan keuangan untuk mendapatkan informasi yang menggambarkan kinerja perusahaan, di samping itu, penelitian ini juga membandingkan ada atau tidaknya impact atas penerapan IFRS 9 dalam dunia perbankan Indonesia. Sampel yang kami gunakan adalah Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk dan sampel ini diambil berdasarkan rating yang bagus yang diperoleh oleh bank. Analisis ini dilakukan dengan cara proyeksi terhadap standar baru yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yaitu PSAK 50 (revisi 2010) dan PSAK 60.

Sumber : Paper berjudul “Analisis Dampak dari Perubahan pengukuran Terhadap Financial Instrument Pada Dunia Perbankan Studi Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.”, yang di tulis oleh Evin Calista dan Sinta Aprilliana. Paper tersebut pernah dilombakan di Universitas Indonesia dan berhasil meraih posisi second runner up. ^^